Edukasi dan Promosi Kesehatan Hipertensi Pulmonal
Edukasi dan promosi kesehatan pada hipertensi pulmonal mencakup kemungkinan perlunya terapi oksigen jangka panjang dan kemungkinan kesintasan serta cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan luaran klinis.[22,31]
Edukasi Pasien
Dalam memberikan edukasi kepada pasien, dokter perlu menjelaskan secara rinci mengenai penyakit hipertensi pulmonal, penyebab hipertensi pulmonal, tanda dan gejala yang menyertai, serta penatalaksanaan maupun komplikasi yang dapat terjadi.
Diperlukan pemberian informasi kepada pasien terkait pemeriksaan yang akan dilakukan seperti pemeriksaan elektrokardiografi, pemeriksaan radiologi, ekokardiografi, pemeriksaan laboratorium, maupun pemeriksaan angiografi. Jelaskan pula interpretasi dari hasil pemeriksaan yang dilakukan. Pasien juga perlu dijelaskan mengenai penatalaksanaan yang akan dilakukan beserta prognosis dan kemungkinan kesintasannya.[31,32]
Edukasi Terapi Oksigen
Selain itu, edukasi mengenai keamanan penggunaan oksigen perlu dijelaskan kepada pasien yang mendapatkan terapi suplementasi oksigen dalam jangka panjang. Edukasi yang diberikan kepada pasien meliputi:
- Penggunaan oksigen sesuai dengan anjuran dokter
- Periksa kadar oksigen saat istirahat dan saat beraktivitas bersamaan dengan menggunakan oksigen suplemental
- Jangan merokok atau meletakkan bahan yang mudah terbakar di dekat tabung oksigen
- Ketika menggunakan oksigen suplemental, jauhi sumber api, bahan yang mudah terbakar, maupun orang yang merokok
- Jika akan bepergian, pastikan suplai oksigen tetap cukup dan dapat memenuhi kebutuhan oksigen sepanjang perjalanan[31,32]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Promosi kesehatan diperlukan untuk mencegah terjadinya hipertensi pulmonal dengan melakukan beberapa tindakan preventif. Tindakan preventif yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti rutin berolahraga dan menghindari konsumsi obat-obatan tanpa konsultasi dengan dokter.
Selain itu, diperlukan dukungan nutrisi yang baik agar terbentuk imunitas yang kuat sehingga dapat terhindar dari agen infeksi yang bisa menyebabkan hipertensi pulmonal, misalnya schistosomiasis.
Pengendalian penyakit difokuskan pada deteksi dini sehingga dapat dilakukan pemeriksaan, diagnosis, dan penatalaksanaan segera, supaya pasien memiliki prognosis yang baik. Diperlukan juga pemantauan secara berkala yang dapat membantu mendeteksi hipertensi pulmonal, terutama pada pasien dengan faktor risiko seperti riwayat keluarga hipertensi arteri pulmonal dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).[22,32]
Penulisan pertama oleh: dr. Alexandra Francesca Chandra