Etiologi Hipertensi Pulmonal
Etiologi dari penyakit hipertensi pulmonal adalah peningkatan tekanan darah arteri paru. Kondisi ini bersifat multifaktorial. Faktor genetik, penyakit yang mendasari (underlying disease), induksi obat, dan agen infeksi diduga merupakan penyebab berkembangnya penyakit ini.[11,12]
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), kelainan kongenital, dan emboli paru merupakan penyakit mendasari yang paling sering menyebabkan terjadinya hipertensi pulmonal.[11,14]
Faktor Genetik
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik berperan penting dalam menentukan risiko dan perkembangan klinis hipertensi pulmonal. Mutasi gen BMPR 2 (bone morphogenetic protein receptor type 2) dapat menyebabkan 75% kasus familial dan 25% kasus sporadik hipertensi pulmonal.
Seseorang dengan mutasi gen BMPR1B (bone morphogenetic protein receptor type 1B) akan mengalami hiperplasia sel vaskular akibat disfungsi regulasi kontrol proliferasi sel vaskular.[5,7,11]
Studi asosiasi genom juga telah menunjukkan bahwa beberapa mutasi gen seperti Smad9, CAV 1 (caveolin 1), dan KCNK3 (potassium channel subfamily K member 3) berperan signifikan dalam patogenesis terjadinya hipertensi pulmonal melalui peningkatan ekspresi vasokonstriktor.[5,7]
Penyakit Sistemik
Beberapa penyakit yang mendasari atau underlying disease dapat menyebabkan terjadinya hipertensi pulmonal seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), emboli paru, gagal jantung, dan tromboembolisme. Hipertensi pulmonal juga sering ditemukan pada pasien dengan penyakit kongenital seperti penyakit jantung bawaan dan hipertensi portal.[11,14]
Induksi Obat
Penggunaan obat-obatan penekan nafsu makan seperti fenfluramine dan dexfenfluramine, serta obat golongan selective serotonin reuptake inhibitor dapat menyebabkan terjadinya hipertensi pulmonal pada individu yang peka. Kondisi ini terjadi melalui peningkatan konsentrasi platelet–derived serotonin yaitu vasokonstriktor pulmonal yang menstimulus pertumbuhan vaskular.[11-13]
Agen Infeksi
Agen infeksi seperti virus HIV (human immunodeficiency virus) diduga berperan dalam meningkatkan risiko insiden hipertensi pulmonal. Penyakit infeksi parasit akut oleh cacing darah (cacing trematoda) seperti schistosomiasis diperkirakan menjadi etiologi utama terjadinya hipertensi arteri pulmonal akibat infeksi di seluruh dunia.[9,11,12]
Faktor Risiko
Individu tertentu memiliki risiko yang tinggi untuk mengalami hipertensi pulmonal, antara lain:
- Faktor demografi: wanita, usia 30 – 60 tahun
- Obesitas dengan riwayat obstructive sleep apnea
- Riwayat keluarga yang menderita hipertensi pulmonal: apabila terdapat ≥ 2 anggota keluarga pada satu garis keturunan dengan hipertensi pulmonal maka risiko untuk menderita hipertensi pulmonal akan meningkat
- Obat: fenfluramine, dexfenfluramine, serta obat golongan selective serotonin reuptake inhibitor
- Infeksi: HIV, schistosomiasis
- Penyakit sistemik: PPOK, emboli paru, penyakit jantung bawaan, hipertensi portal, dan gagal jantung
- Pasien yang tinggal di daerah pegunungan, yang mengalami hipoksia berkepanjangan akibat rendahnya kadar oksigen[8-11]
Klasifikasi
World Health Organization (WHO) pada tahun 2018 melakukan revisi terhadap klasifikasi hipertensi pulmonal menjadi 5 kelompok besar berdasarkan penyebab dan presentasi klinis yang serupa, karakteristik hemodinamik, temuan patologis, serta penatalaksanaannya.[9,12,13]
Hipertensi Arteri Pulmonal
Hipertensi arteri pulmonal mencakup:
- Idiopatik Hipertensi Arteri Pulmonal (IPAH)
- Familial Hipertensi Arteri Pulmonal (FPAH)
- Penyakit jaringan konektif
Shunt sistemik – paru kongenital
- Infeksi HIV
- Penyakit Gaucher
- Telangiektasia hemoragik herediter
- Hemoglobinopati
- Gangguan mieloproliferatif kronis
- Pulmonary veno-occlusive disease
- Pulmonary capillary hemangiomatosis
- Hipertensi pulmonal pada neonatus[9,12,13]
Hipertensi Pulmonal dengan Penyakit Jantung Kiri
Hipertensi pulmonal dengan penyakit jantung kiri mencakup:
- Penyakit jantung atrium atau ventrikel kiri
Penyakit katup jantung bagian kiri[9,12,13]
Hipertensi Pulmonal terkait dengan Penyakit Paru dan atau Hipoksemia
Hipertensi pulmonal terkait dengan penyakit paru dan atau hipoksemia mencakup:
- Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
- Penyakit paru interstitial
- Gangguan bernapas saat tidur, seperti obstructive sleep apnea terutama pada penderita obesitas
- Gangguan hipoventilasi alveolar[9,12,13]
Hipertensi Pulmonal akibat Trombosis Kronis dan atau Penyakit Emboli
Hipertensi pulmonal akibat trombosis kronis dan atau penyakit emboli mencakup:
- Obstruksi tromboemboli arteri pulmonal proksimal maupun distal
Emboli paru non-trombosit, dapat disebabkan oleh infeksi parasit, benda asing, tumor)
Lainnya
Penyebab lainnya dari hipertensi pulmonal mencakup:
- Sarkoidosis
- Histiositosis X
- Limfangiomatosis
- Kompresi vaskular paru
- Adenopati
- Tumor
- Mediastinitis fibrosa[9,12,13]
Penulisan pertama oleh: dr. Alexandra Francesca Chandra