Edukasi dan Promosi Kesehatan Krisis Hipertensi
Edukasi dan promosi kesehatan mengenai krisis hipertensi harus mencakup informasi tentang pentingnya konsumsi obat antihipertensi secara teratur, pentingnya melakukan pengukuran tekanan darah secara berkala, dan pentingnya modifikasi gaya hidup.[1–3]
Edukasi Pasien
Pasien yang sudah pernah mengalami krisis hipertensi harus diedukasi dengan baik agar rekurensi tidak terjadi dan agar kerusakan organ yang lebih lanjut dapat dicegah. Berikut adalah beberapa hal yang dapat diedukasikan kepada pasien:
- Kontrol berkala ke dokter untuk memantau perjalanan penyakit dan mengetahui perlu tidaknya penyesuaian dosis atau jenis obat
- Tidak menghentikan konsumsi obat antihipertensi ataupun mengubah dosis obat tanpa berkonsultasi dengan dokter
- Segera mencari pelayanan kesehatan terdekat apabila mengalami gejala-gejala yang mengarah ke krisis hipertensi atau perburukan kerusakan organ, seperti sakit kepala, nyeri dada hebat, sesak napas, edema, dan penurunan kesadaran
- Menjaga diet rendah garam dan mengurangi makanan berlemak
- Berolahraga secara teratur[1–3]
Dokter juga perlu menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa krisis hipertensi meningkatkan risiko kerusakan organ yang bisa berakibat fatal, misalnya gagal jantung, infark miokard, dan stroke. Jelaskan tanda-tanda bahaya yang perlu diawasi, misalnya kelumpuhan pada satu sisi tubuh atau nyeri dada.[1–3]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pasien perlu disarankan untuk mengurangi konsumsi garam (maksimal 2 gram/hari) dan mengurangi makanan yang tinggi lemak. Pasien juga dianjurkan untuk melakukan olahraga secara teratur.[1–3]
Kontrol berkala ke dokter sangat dianjurkan untuk memantau perjalanan penyakit dan menentukan apakah ada penyesuaian yang perlu dilakukan pada regimen terapi. Selain itu, pasien yang mengalami hipertensi sekunder sebaiknya juga diberikan tata laksana untuk etiologi pendasar hipertensinya.[1–3]
Penulisan pertama oleh: dr. Wendy Damar Aprilano