Prognosis Gigitan Ular
Prognosis gigitan ular atau snake bite dipengaruhi berbagai faktor, seperti jenis ular, ukuran tubuh pasien, dan komorbid pada pasien. Komplikasi yang bisa muncul misalnya gagal ginjal, defisit neurologis, serta disabilitas muskuloskeletal.[1,6]
Komplikasi
Komplikasi akibat gigitan ular antara lain kehilangan jaringan atau amputasi akibat nekrosis dan debridement pada lokasi gigitan. Ulserasi kronis, infeksi, osteomielitis, atau artritis dapat mengakibatkan disabilitas fisik. Disabilitas dapat disebabkan oleh gangguan muskuloskeletal kronis, terutama tungkai akibat bengkak, kehilangan massa otot (muscle wasting), kekakuan sendi, berkurangnya kekuatan otot, kehilangan keseimbangan, deformitas permanen, ulkus yang tidak sembuh, dan amputasi tungkai.[1,6]
Komplikasi lainnya adalah:
Gagal ginjal kronik yang dapat terjadi setelah nekrosis korteks bilateral dan panhipopituarisme, atau diabetes insipidus setelah gigitan viper
- Defisit neurologis kronik pada pasien dengan perdarahan atau trombosis intrakranial.
- Morbiditas psikologis lanjut, termasuk depresi, anxietas, maupun post traumatic stress disorder (PTSD)[1,6]
Prognosis
Faktor yang mempengaruhi keparahan dan prognosis pasien gigitan ular di antaranya ukuran tubuh pasien, bagian tubuh yang terkena gigitan ular, serta komorbid pasien.[7]
Tabel 2. Faktor yang Mempengaruhi Prognosis
Faktor | Efek pada kondisi pasien |
Ukuran tubuh pasien | Semakin besar tubuh pasien semakin baik karena proporsi toksin per kgBB kecil |
Komorbiditas | Berpotensi memperburuk efek bisa ular |
Bagian tubuh yang tergigit | Gigitan pada batang tubuh (trunk), wajah dan langsung ke pembuluh darah memiliki prognosis buruk |
Gerakan | Semakin banyak gerakan, semakin cepat penyebaran toksin |
Sensitivitas individu | Sensitivitas individu terhadap toksin yang dapat menimbulkan gejala klinis lebih buruk |
Karakteristik gigitan | Jumlah gigitan, kedalaman, gigitan kering, gigitan melewati pakaian, sepatu atau pelindung lainnya, jumlah bisa ular yang masuk, kondisi taring ular, durasi kontak ular dengan korban, semuanya berefek pada prognosis pasien |
Spesies ular | Spesies berbeda memiliki letalitas bisa ular yang berbeda. |
Sumber: Debtia, 2018.[6]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini