Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Henti Jantung Mendadak general_alomedika 2025-03-28T14:08:37+07:00 2025-03-28T14:08:37+07:00
Henti Jantung Mendadak
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Henti Jantung Mendadak

Oleh :
dr. Nurul Falah
Share To Social Media:

Epidemiologi henti jantung mendadak sejalan dengan prevalensi penyakit jantung koroner atau penyakit kardiovaskular lainnya.[1,8]

Global

Data dari WHO menunjukkan pada tahun 2019, penyakit kardiovaskuler menyebabkan 17.900.000 kematian setiap tahunnya, yang mewakili 32% dari total kematian dalam 1 tahun di seluruh dunia. Adapun henti jantung mendadak menyumbang 7.000.000 kematian per tahun di seluruh dunia.[1,2]

Insidensi henti jantung mendadak di Amerika Serikat adalah sekitar 325.000 kematian per tahun, yang mewakili 0,1‒0,2% kematian dalam setahun pada populasi orang dewasa. Henti jantung mendadak bertanggung jawab pada 50% kematian dari penyakit arteri koroner, dan diperkirakan 0,1% dari seluruh populasi di Amerika Serikat mengalami out of hospital cardiac arrest (OHCA).[1,2]

Indonesia

Prevalensi henti jantung mendadak di Indonesia belum terdata dengan maksimal. Namun, insidensi henti jantung mendadak dapat meningkat seiring dengan peningkatan insidensi penyakit jantung koroner (PJK).

Data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan, prevalensi tertinggi untuk penyakit kardiovaskuler di Indonesia adalah PJK, yakni sebesar 1,5%. Dari prevalensi tersebut, angka tertinggi ada di Provinsi Kalimantan Utara (2,2%) dan terendah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (0,7%). Sementara itu, menurut kelompok umur, PJK paling banyak terjadi pada kelompok umur 75 tahun ke atas (4,7%).[9]

Mortalitas

Harapan hidup dari penderita henti jantung mendadak sangat bergantung pada kompetensi penolong untuk memberikan bantuan hidup dasar, kecepatan datangnya personel untuk melakukan defibrilasi, dan waktu yang dibutuhkan untuk evakuasi ke rumah sakit pada pasien OHCA. Penempatan defibrilator eksternal otomatis pada pedesaan dan perkotaan dapat meningkatkan harapan hidup hingga mencapai 35%.

Empat puluh persen dari 325.000 kematian per tahun akibat henti jantung mendadak di Amerika Serikat, tidak sempat mendapatkan pertolongan yang adekuat. Bahkan, dalam kondisi paling ideal pun, hanya sekitar 20% saja dari pasien OHCA yang dapat bertahan hidup setelah diperbolehkan pulang.[1-3]

 

Direvisi oleh: dr. Eurena Maulidya Putri P.

Referensi

1. Sovari AA. Sudden Cardiac Death. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/151907-overview#a1
2. Patel K, Hipskind JE. Cardiac Arrest. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534866/
3. Sharabi AF, Singh A. Cardiopulmonary Arrest in Adults. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK563231/
8. Virani SS, Alonso A, Benjamin EJ, et al. on behalf of the American Heart Association Council on Epidemiology and Prevention Statistics Committee and Stroke Statistics Subcommittee. Heart disease and stroke statistics–2020 update: a report from the American Heart Association. Circulation. 2020;141:e139–e596.
9. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Etiologi Henti Jantung Mendadak
Diagnosis Henti Jantung Mendadak

Artikel Terkait

  • Kajian Etik dan Medikolegal dari Do Not Resuscitate
    Kajian Etik dan Medikolegal dari Do Not Resuscitate
  • Sekilas Mengenai Henti Jantung Intraoperatif
    Sekilas Mengenai Henti Jantung Intraoperatif
  • Terapi Hipotermia pada Pasien Henti Jantung dengan Irama Jantung Non-Shockable
    Terapi Hipotermia pada Pasien Henti Jantung dengan Irama Jantung Non-Shockable
  • Resusitasi Jantung Paru di Luar Fasilitas Kesehatan
    Resusitasi Jantung Paru di Luar Fasilitas Kesehatan
  • Pembaruan Pedoman ACLS 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pembaruan Pedoman ACLS 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 8 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 8 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 2 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.