Diagnosis Hiperglikemia Neonatal
Diagnosis hiperglikemia neonatal dapat ditegakkan jika kadar gula darah di atas 150 mg/dl. Secara klinis, hiperglikemia neonatal tidak memiliki tanda dan gejala klinis spesifik, sehingga diagnosis akan mengandalkan pemeriksaan kadar glukosa darah.[2]
Anamnesis
Tidak ada gejala klinis yang spesifik untuk hiperglikemia neonatal. Pengasuh pasien mungkin menyadari bahwa bayi tidur lebih dari biasanya, sering buang air kecil atau popok yang selalu basah, pasien tampak dehidrasi, penurunan berat badan, pernapasan cepat, ataupun ada penurunan kesadaran.
Karena bayi baru lahir biasanya tidak memiliki pola makan dan tidur yang spesifik, penting bagi dokter untuk menggali riwayat klinis untuk meningkatkan kecurigaan ke arah hiperglikemia neonatal. Usia gestasi, berat lahir rendah, adanya penyakit penyerta yang berat, dan asupan glukosa parenteral yang tinggi dapat meningkatkan risiko hiperglikemia.[14]
Pemeriksaan Fisik
Tidak ada temuan klinis yang spesifik menunjukkan hiperglikemia neonatal. Gejala dan tanda klinis hiperglikemia neonatal akan tergantung pada kelainan yang mendasari. Beberapa pemeriksaan fisik mungkin dapat menunjukkan tanda atau penyebab yang mendasari, misalnya ketidakstabilan suhu dan perfusi perifer rendah pada sepsis.
Beberapa tanda berikut, walaupun tidak spesifik, dapat mengindikasikan hiperglikemia:
- Peningkatan luaran urin
- Dehidrasi
- Penurunan berat badan
- Demam
Feeding difficulty[1]
Diagnosis Banding
Hiperglikemia neonatal perlu mendapat diagnosis banding terhadap etiologi yang mendasari. Diabetes dan sepsis merupakan dua kondisi yang perlu dipertimbangkan pada neonatus yang mengalami hiperglikemia.
Diabetes Neonatal
Diabetes merupakan penyebab langka dari hiperglikemia neonatal. Diabetes neonatus dapat terjadi pada 1 dari 400.000 kelahiran. Diabetes pada neonatus dapat dibedakan lebih lanjut menjadi:
- Hiperglikemia transien: biasanya terkait dengan mutasi reseptor sulfonilurea. Diabetes neonatal transien bermanifestasi segera setelah lahir dan sembuh secara spontan dalam 6 bulan
- Diabetes neonatal permanen: akibat mutasi pada gen yang mengkode subunit saluran kalium sensitif-ATP
- Diabetes neonatal sindromik: berkaitan dengan kelainan bawaan seperti Immune dysregulation polyendocrinopathy, enteropathy, X-linked (IPEX) syndrome[1]
Sepsis
Pada sepsis, neonatus akan memiliki gejala sesuai infeksi yang mendasari, umumnya mencakup demam dan letargi. Pemeriksaan darah lengkap dan penanda sepsis bisa membantu menegakkan diagnosis.[3]
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis hiperglikemia neonatal bisa ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan serum glukosa. Deteksi juga bisa dilakukan dengan temuan glukosa pada urin.[1,3]
Serum Glukosa
Kadar serum glukosa harus diukur sebelum memulai terapi. American Society for Parenteral and Enteral Nutrition (ASPEN) merekomendasikan penggunaan glukosa darah vena daripada pengukuran glukosa darah kapiler karena darah kapiler menunjukkan kadar dalam seluruh darah yang 15% lebih rendah dan dipengaruhi oleh dilusi dengan alkohol dan peningkatan nilai hematokrit.
Kadar glukosa darah yang tinggi harus diverifikasi dengan mengukur darah glukosa serum sebelum memulai terapi untuk hiperglikemia neonatal. Sistem continuous glucose measurement (CGM) dapat digunakan bila terdapat risiko hipoglikemia atau hiperglikemia yang tidak bisa diprediksi, atau pengukuran sementara tidak bisa dikerjakan dengan glukosa darah kapiler. CGM juga dapat bermanfaat untuk menampilkan tren kadar glukosa.[1,3]
Deteksi Glukosa dalam Urin
Glukosuria adalah temuan dari diuresis osmotik. Nilai glukosa +2 atau lebih tinggi pada urin meningkatkan risiko diuresis osmotik. Setiap peningkatan 18 mg/dl dari glukosa darah akan meningkatkan osmolaritas serum sebanyak 1 mOsm/L dimana osmolaritas normal berkisar 280-300 mOsm/L.[3]
Hitung Darah Lengkap dan C-Reactive Protein
Pemeriksaan darah lengkap dan CRP dikerjakan untuk menyingkirkan diagnosis banding sepsis.[1,3]
Elektrolit Serum
Hiperglikemia menyebabkan pengeluaran elektrolit secara berlebihan pada urin yang menyebabkan diuresis osmotik. Kadar elektrolit harus dimonitor pada pasien dengan hiperglikemia.[3]
Kadar Insulin Serum
Kadar insulin serum bisa rendah atau rendah-normal pada diabetes melitus transien di bayi baru lahir.[3]
Kadar C-Peptide Serum dan Urin
Kadar nilai pemeriksaan ini digunakan untuk mendiagnosis diabetes monogenik dan diabetes tipe 1.[3]