Prognosis Hiperglikemia Neonatal
Prognosis hiperglikemia neonatal, terutama pada neonatus prematur, adalah kurang baik karena telah dihubungkan dengan peningkatan risiko mortalitas dan morbiditas. Komplikasi dapat mencakup dehidrasi akibat diuresis osmotik, hiperglikemia yang menetap menjadi diabetes, serta perdarahan intrakranial dan kematian.[1]
Komplikasi
Hiperglikemia neonatal meningkatkan risiko mortalitas pada bayi prematur dan bayi dengan berat lahir sangat rendah. Kemungkinan luaran klinis juga memburuk seiring dengan panjangnya durasi hiperglikemia.[1-3]
Perdarahan intrakranial
Hiperglikemia dapat menyebabkan perdarahan intrakranial melalui pengaruh hiperosmolaritas dengan pergeseran osmotik. Setiap kenaikan 18 mg/dl dalam konsentrasi glukosa darah menyebabkan kenaikan 1 mOsm/L dalam osmolaritas serum. Jika osmolaritas serum melebihi 300 mOsm/L, maka perpindahan air yang cepat bisa menyebabkan perdarahan serebral.[1-3]
Dehidrasi dan Gangguan Elektrolit
Hiperglikemia juga bisa menyebabkan dehidrasi karena diuresis osmotik. Selanjutnya, ketidakseimbangan elektrolit juga bisa timbul akibat diuresis osmotik. Glikosuria juga meningkatkan ekskresi natrium.[1-3]
Dampak Jangka Panjang
Dampak jangka panjang dari hiperglikemia adalah peningkatan risiko gangguan neurodevelopmental, risiko resistensi insulin, serta intoleransi glukosa.[1-3]
Efek Samping Terapi Insulin
Pemberian insulin bisa meningkatkan risiko hipoglikemia dan hipokalemia.[1-3]
Komplikasi Lainnya
Potensi risiko komplikasi lain dari hiperglikemia neonatal adalah:
- Necrotizing enterocolitis
- Retinopathy of prematurity
- Gangguan imunitas dan meningkatnya risiko sepsis
- Penyembuhan luka yang buruk[1-3]
Prognosis
Hiperglikemia neonatal mungkin awalnya dianggap sebagai respons katabolik akut terhadap stres. Meski demikian, hiperglikemia yang berkepanjangan dihubungkan dengan luaran klinis yang lebih buruk. Biasanya pada hiperglikemia akut akan terjadi perbaikan dalam waktu 2-3 hari pada sebagian besar neonatus, meskipun juga dapat bertahan hingga 10 hari.
Hiperglikemia lebih jarang terjadi dibanding hipoglikemia pada neonatus, namun berhubungan dengan peningkatan morbiditas dan mortalitas. Sebuah studi menunjukkan bahwa adanya hiperglikemia pada neonatus dengan berat lahir sangat rendah berkaitan dengan perburukan luaran pertumbuhan, neurodevelopment, dan kesehatan metabolik. Studi lain menemukan bahwa hiperglikemia adalah prediktor independen mortalitas pada neonatus dengan sepsis.[5,11,15,16]