Epidemiologi Luka Bakar Pada Anak
Data epidemiologi luka bakar pada anak menunjukkan angka kejadian lebih tinggi pada negara berpenghasilan rendah hingga menengah. Kasus luka bakar pada anak banyak terjadi pada usia 5 tahun ke bawah. Anak laki-laki lebih banyak mengalami dibandingkan wanita.[4,2,22]
Global
Luka bakar pada anak sering terjadi pada usia < 5 tahun dengan penyebab terbanyak adalah luka bakar karena cairan panas.[4,2,22]
Jordan et al (2022) melakukan analisis deskriptif terhadap data dari Global Burn Registry WHO. Studi ini melibatkan sebanyak 8.640 pasien luka bakar anak usia < 18 tahun dari 20 negara di dunia. Hasil analisis menunjukkan bahwa 42% anak dengan luka bakar berasal dari negara yang berpenghasilan rendah hingga menengah.
Data tersebut juga menunjukkan bahwa 60% kasus luka bakar terjadi pada anak laki-laki. 62% berusia 1-5 tahun. Penyebab tersering adalah 52% kasus terkait kobaran api (flame) dan 29% berasal dari cairan panas. 52% kasus merupakan luka bakar berat (> 15% dari total body surface area/TBSA) dan 48% ditangani dengan operasi.[22]
Studi lain dilakukan terhadap anak usia 0-14 tahun yang dirawat di Intensive Care Unit (ICU) sejak Januari 2009 hingga Desember 2018 di Saudi Arabia. Sebanyak 787 sampel didapatkan, dimana 56,4% kasus terjadi pada anak laki-laki. Studi ini menunjukkan bahwa 73,8% kasus terjadi di rumah, 77% kasus terjadi saat bermain, 81% disebabkan oleh kobaran api (flame). Dalam studi ini, 63,4% kasus didiagnosis cedera inhalasi dan dilakukan intubasi. 25,3% kasus mengalami kematian.[23]
Indonesia
Data epidemiologi luka bakar nasional di Indonesia belum tersedia. Menurut beberapa studi kecil skala lokal, luka bakar pada anak di Indonesia juga banyak terjadi pada usia di bawah 5 tahun dengan penyebab paling sering adalah luka bakar karena air panas.[24,25]
Mortalitas
Mortalitas luka bakar pada anak dipengaruhi oleh luas luka bakar, keterlambatan penanganan, dan komplikasi yang ditimbulkan oleh luka bakar.[26-28]
Dalam sebuah penelitian terhadap 1442 anak di Turki, dilaporkan bahwa sebanyak 24% kasus luka bakar pada anak memerlukan perawatan di ICU. 30,8% kasus mengalami komplikasi infeksi. 0,69% kasus mengalami kematian. Kasus kematian tersebut dikaitkan oleh adanya infeksi dan keterlambatan rujukan ke rumah sakit tingkat atas.[26]
Studi lain dilakukan terhadap anak berusia 1-14 tahun yang dirawat di 8 rumah sakit di bagian utara Ethiopia sejak 1 Januari 2015 hingga 31 Desember 2019. Sebanyak 980.490 sampel diikutkan dalam analisis. Angka kematian dalam penelitian ini adalah sebesar 8,5%.[28]
Penulisan pertama oleh: dr. Johannes Albert B. SpBP-RE