Etiologi Luka Bakar Pada Anak
Etiologi luka bakar pada anak yakni cedera termal, listrik, kimiawi, dan radiasi. Faktor risiko luka bakar pada anak dipengaruhi oleh usia, kondisi pengasuh, dan lingkungan.
Kebanyakan kasus luka bakar pada anak tidak sengaja dan terjadi di rumah. Luka bakar pada anak yang tersering adalah luka bakar kulit kepala yang disebabkan cairan panas di dapur, seperti minyak dan air panas (kopi, teh). Meski demikian, luka bakar pada anak juga berpotensi bukan karena ketidaksengajaan, melainkan akibat kekerasan dalam rumah (child abuse).[7,8]
Cedera Termal
Cedera termal pada anak merupakan luka bakar yang disebabkan oleh cairan panas (scald), jilatan api ke tubuh (flash), kobaran api di tubuh (flame), atau terpajan oleh benda panas seperti knalpot, logam panas, dan plastik panas. Kobaran api atau minyak panas dapat menyebabkan luka bakar yang lebih dalam, sedangkan air atau uap panas cenderung menyebabkan luka lebih dangkal.[7,8]
Cedera termal juga dapat berasal dari paparan dingin (frostbite). Mekanisme kerusakan seluler pada kasus cedera dingin adalah akibat proses kristalisasi air dalam jaringan yang menimbulkan nekrosis kulit dan jaringan yang lebih dalam.[7,15]
Luka Bakar Listrik
Luka bakar listrik pada anak juga terbagi 4 jenis, yakni flash, flame, petir, dan cedera listrik sejati. Flash dan flame berasal dari gangguan arus listrik atau ledakan yang menimbulkan api. Sengatan petir melibatkan energi listrik bertegangan pendek dengan voltase tinggi.
Sementara itu, cedera listrik sejati merupakan cedera di mana aliran listrik masuk dalam tubuh pasien. Keparahan cedera yang ditimbulkan bergantung dari kekuatan medan listrik.[7,16]
Luka Bakar Kimiawi
Luka bakar kimiawi pada anak dapat berasal dari zat yang bersifat asam atau basa. Pajanan bahan kimia basa (alkali) menyebabkan nekrosis koagulatif, yakni struktur protein pada jaringan meleleh menjadi massa yang kental dan arsitektur jaringan mengalami perubahan ireversibel. Luka bakar asam menyebabkan nekrosis koagulasi di mana arsitektur jaringan masih dapat dipertahankan.[7,8,17]
Luka Bakar Radiasi
Luka bakar radiasi pada anak disebabkan karena paparan material radioaktif ataupun paparan sinar matahari. Efek akut dari paparan material radioaktif dapat berupa cedera pada kulit dan gastrointestinal, sedangkan efek jangka panjangnya adalah meningkatkan risiko keganasan, perubahan sistem saraf pusat, dan penyembuhan luka yang buruk.[8,18]
Faktor Risiko
Faktor risiko luka bakar pada anak dipengaruhi oleh usia, kondisi pengasuh, dan lingkungan.
Usia
Berdasarkan studi epidemiologi, kasus luka bakar banyak terjadi pada anak yang memiliki usia lebih muda (0-4 tahun). Laki-laki lebih banyak mengalami luka bakar anak dibandingkan wanita.[2-4]
Kondisi Pengasuh
Kondisi pengasuh yang mempengaruhi kejadian luka bakar pada anak di antaranya kelalaian pengasuh dan pengetahuan perawatan luka bakar pengasuh yang rendah. Pengasuhan dapat dilakukan oleh orang tua ataupun pengasuh lain, seperti kerabat, nenek, dan anggota keluarga lain. Kondisi ibu tunggal (single parents) juga berpengaruh meningkatkan risiko luka bakar pada anak.[19,20]
Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan yang memudahkan anak terkena luka bakar adalah anak berada di lingkungan perokok, kondisi dapur dengan kompor arang atau memasak terbuka, lingkungan dengan pengamanan kelistrikan rendah, lingkungan dengan sosial ekonomi rendah, dan orang tua tunggal.[2,19]
Penulisan pertama oleh: dr. Johannes Albert B. SpBP-RE