Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Plak Gigi annisa-meidina 2024-10-16T10:30:28+07:00 2024-10-16T10:30:28+07:00
Plak Gigi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Plak Gigi

Oleh :
drg.Dewi Hestiara Safitri
Share To Social Media:

Plak gigi adalah lapisan putih kekuningan yang terbentuk di atas permukaan gigi geligi. Plak gigi yang terdiri dari bakteri, saliva, dan sisa makanan ini memiliki tekstur yang lengket dan tidak berwarna pada awal pembentukannya. Plak gigi dapat ditemui pada hampir seluruh area gigi, seperti area interdental, palatal, supragingival, dan subgingival.[1,2]

Patofisiologi plak gigi dimulai dari pembentukan pelikel, yaitu lapisan protein tipis di atas permukaan gigi yang belum terkontaminasi bakteri. Pelikel ini kemudian dapat menjadi tempat menempelnya bakteri. Bakteri dalam plak ini akan menggunakan sisa makanan yang kita konsumsi sebagai sumber makanannya. Interaksi kompleks ini akan membentuk biofilm plak gigi.[3,4]

PlakGigi

Etiologi plak gigi bersifat multifaktorial. Ini melibatkan kebersihan mulut yang tidak baik, diet tinggi gula dan karbohidrat, kualitas saliva yang kurang baik, anatomi gigi berjejal, hingga penggunaan produk tembakau.[5,6]

Diagnosis plak gigi dapat dilakukan secara visual. Kemudian, beberapa indeks skoring dapat digunakan untuk menilai derajat keparahan plak gigi, seperti Oral Hygiene Index (OHI), Plaque Index (PI), dan Calculus Index (CI).

Plak berbeda dari kalkulus atau tartar. Kalkulus adalah plak yang telah mengeras karena proses mineralisasi dari mineral air liur dan tidak dapat dihilangkan dengan menyikat gigi saja, dan harus dihilangkan dengan pembersihan mekanis di dokter gigi.[7-10]

Penatalaksanaan plak gigi dapat dilakukan dengan menyikat gigi, scaling, dan aplikasi in-office fluoride. Pencegahan pembentukan plak gigi dapat dilakukan secara mandiri oleh pasien, seperti menyikat gigi secara rutin dua kali sehari setelah sarapan dan sebelum tidur, penggunaan obat kumur antiseptik yang tepat, hingga rutin scaling ke dokter gigi setiap 6-12 bulan sekali.[11,12]

Jika kebiasaan menyikat gigi dilakukan secara baik, risiko komplikasi seperti karies dan penyakit periodontal dapat dihindari. Sebaliknya, jika plak dibiarkan menumpuk, maka kemungkinan untuk mengalami komplikasi yang lebih parah seperti periodontitis, kehilangan gigi, dan bahkan infeksi sistemik dapat terjadi.[13,14]

Referensi

1. Boyapati R, Lanke RB, Mudaliyar MC, Gaddam B, Babu Dasari A, Dhulipalla R. Exploring the Microbiome Landscape of Dental Plaque: A Cross-Sectional Analysis in Periodontal Health and Disease. Cureus. 2024 Mar 31;16(3):e57334. doi: 10.7759/cureus.57334.
2. Toshniwal SH, Reche A, Bajaj P, Maloo LM. Status Quo in Mechanical Plaque Control Then and Now: A Review. Cureus. 2022 Aug 31;14(8):e28613. doi: 10.7759/cureus.28613.
3. Pandiyan I, Rathinavelu PK, Arumugham MI, D S, Balasubramaniam A. Efficacy of Chitosan and Chlorhexidine Mouthwash on Dental Plaque and Gingival Inflammation: A Systematic Review. Cureus. 2022 Mar 19;14(3):e23318. doi: 10.7759/cureus.23318.
4. Murakami S, et al. Dental plaque-induced gingival conditions. J. Periodontol, 2018. vol. 89, pp. S17–S27, 2018, doi: 10.1002/JPER.17-0095.
5. Valm AM. The Structure of Dental Plaque Microbial Communities in the Transition from Health to Dental Caries and Periodontal Disease. J Mol Biol. 2019 Jul 26;431(16):2957-2969. doi: 10.1016/j.jmb.2019.05.016.
6. Zhang Y, Liu F, Mo D, Jiang Y, Lin T, Deng S, Lan J, Qiu R. Ethnicity-based analysis of supragingival plaque composition and dental health behaviours in healthy subjects without caries. Heliyon. 2024 Aug 3;10(15):e35238.
7. Sreenivasan PK, Prasad KVV, Javali SB. Oral health practices and prevalence of dental plaque and gingivitis among Indian adults. Clin Exp Dent Res. 2016 Jan 28;2(1):6-17. doi: 10.1002/cre2.15.
8. Pandey S, Patnayak RL, Khodiar PK, Amle D, Pandey A, Tripathi P. Molecular Detection of Streptococcus mutans and Streptococcus sobrinus in Dental Plaque Samples in Children Aged Six to Nine Years. Cureus. 2022 Dec 18;14(12):e32672. doi: 10.7759/cureus.32672.
9. Shirbhate U, Bajaj P, Chandak M, Jaiswal P, Sarangi S, Suchak D, Bharti L. Clinical Implications of Probiotics in Oral and Periodontal Health: A Comprehensive Review. Cureus. 2023 Dec 27;15(12):e51177. doi: 10.7759/cureus.51177.
10. Arumuganainar D, Subramaniam G, Kurumathur Vasudevan A, Subbusamy Kanakasabapathy B. An In Vitro Evaluation of the Antibacterial Efficacy of Solanum xanthocarpum Extracts on Bacteria From Dental Plaque Biofilm. Cureus. 2023 Sep 14;15(9):e45202. doi: 10.7759/cureus.45202.
11. Mankar N, Kumbhare S, Nikhade P, Mahapatra J, Agrawal P. Role of Fluoride in Dentistry: A Narrative Review. Cureus. 2023 Dec 21;15(12):e50884. doi: 10.7759/cureus.50884.
12. Garg Y, Chowdhary Z, Garg K, Kshirsagar MM, Sharma A, Ramvilas Reddy J, Paiwal K. Evaluation of Anti-plaque and Anti-gingivitis Efficacy of Two Commercially Available Herbal and Non-herbal Toothpastes. Cureus. 2023 May 27;15(5):e39558. doi: 10.7759/cureus.39558.
13. Tidke S, Chhabra GK, Madhu PP, Reche A, Wazurkar S, Singi SR. The Effectiveness of Herbal Versus Non-Herbal Mouthwash for Periodontal Health: A Literature Review. Cureus. 2022 Aug 13;14(8):e27956. doi: 10.7759/cureus.27956.
14. Singh P, Arshad Z, Srivastava VK, Singh GP, Gangwar RS. Efficacy of Oral Care Protocols in the Prevention of Ventilator-Associated Pneumonia in Mechanically Ventilated Patients. Cureus. 2022 Apr 2;14(4):e23750. doi: 10.7759/cureus.23750.

Patofisiologi Plak Gigi

Artikel Terkait

  • Perawatan Gigi dan Mulut pada Ibu Hamil
    Perawatan Gigi dan Mulut pada Ibu Hamil
  • Pilihan Analgesik Oral untuk Nyeri Dental Akut
    Pilihan Analgesik Oral untuk Nyeri Dental Akut
  • Menyikat Gigi – Sebelum atau Sesudah Makan?
    Menyikat Gigi – Sebelum atau Sesudah Makan?
  • Resin Komposit dan Dental Amalgam untuk Restorasi Gigi Posterior
    Resin Komposit dan Dental Amalgam untuk Restorasi Gigi Posterior
  • Berbagai Jenis Teknik Menyikat Gigi
    Berbagai Jenis Teknik Menyikat Gigi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 Oktober 2023, 09:47
Tambal gigi geraham
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Selamat malam dok izin bertanya untuk pasien dengan kondisi gigi geraham seperti foto di bawah apa masih bisa di tambal? Jika tidak bisa dan harus di cabut...
dr.Fajar Tri Mudianto
Dibalas 01 Agustus 2023, 21:39
Tata laksana nyeri di gigi rahang atas dan bawah
Oleh: dr.Fajar Tri Mudianto
5 Balasan
Assalamu'alaikum, izin bertanya kepada sejawat.pasien saya umur 27 th laki2 sudah 5 hari mengeluhkan nyeri di gigi rahang atas dan bawah (saya lampirkan...
drg.Syifa
Dibalas 03 Maret 2023, 12:18
Penanganan pulpotomi pada gigi anak
Oleh: drg.Syifa
3 Balasan
Sy memiliki pasien anak usia 8 thn dgn kondisi gg 64 (gerahan susu atas kiri) yg berlubang cukup dalam. Pasien mengeluhkan sakit yg hilang mucul. Seringnya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.