Patofisiologi Plak Gigi
Patofisiologi plak gigi dimulai dari pembentukan pelikel sesaat setelah menyikat gigi. Pelikel merupakan lapisan yang terbentuk dari saliva yang menempel di permukaan gigi, dan utamanya terdiri dari glikoprotein. Pelikel ini akan berperan sebagai adesif yang menyebabkan bakteri dapat menempel di permukaan gigi. Bakteri-bakteri ini awalnya akan membentuk mikro-koloni, kemudian matang, dan menyebabkan terjadinya plak gigi.[3,4]
Tabel 1. Enam Fase Pembentukan Biofilm pada Plak Gigi
Fase | Deskripsi |
Association | Pelikel mulai terbentuk di permukaan gigi baik supragingiva atau subgingiva. |
Pelikel mulai menyediakan permukaan adesif bagi bakteri untuk melekat. | |
Adhesion | Dalam beberapa jam, bakteri akan mulai melekat pada pelikel. |
Pada tahap awal ini, Streptococcus mutans dan bakteri anaerob lain akan menempel pada pelikel dengan memanfaatkan enzim yang mengubah sukrosa menjadi polisakarida. | |
Proliferation | Bakteri akan menempel pada pelikel-pelikel yang terbentuk di seluruh gigi dan mulut. |
Pada fase ini bakteri akan mulai bermultiplikasi. | |
Microcolonies | Bakteri akan membentuk mikro-koloni. |
Bakteri yang paling berkontribusi terhadap karies, yaitu Streptococci, akan mulai mensekresikan lapisan protektif (slime layer). | |
Biofilm formation | Mikro-koloni bakteri akan membentuk kelompok bakteri yang lebih besar. |
Sumber energi utama bakteri dalam fase ini adalah sisa makanan yang tersisa di dalam rongga mulut. | |
Growth or maturation | Pada fase ini bakteri akan semakin bertumbuh dan berkembang di dalam plak. |
Dalam proses perkembangan ini, mereka akan menghasilkan asam sebagai hasil dari fermentasi karbohidrat dari sisa makanan yang tersisa di dalam mulut. |
Sumber: drg. Dewi Hestiara Safitri, Alomedika, 2024.[3,4]
Proses pembentukan plak dimulai dari biofilm awal yang didominasi oleh bakteri-bakteri gram positif. Kemudian, koloni ini akan berkembang menjadi biofilm yang lebih kompleks dalam waktu 7-14 hari, termasuk bakteri gram negatif seperti Vibrio dan Spirochetes. Plak ini akan berkembang dalam dua bentuk, yaitu plak supragingival dan subgingival.
Plak yang tidak dihilangkan, dan berinteraksi dengan seluruh faktor karies lainnya (waktu, saliva, diet, bakteri, dan substrat), dapat menyebabkan karies gigi akibat proses fermentasi sukrosa yang menghasilkan asam sehingga akan menyebabkan demineralisasi email. Selain itu, plak gigi yang termineralisasi akan membentuk kalkulus atau tartar, yang berpotensi menyebabkan kelainan periodontal, seperti gingivitis, periodontitis, hingga kehilangan gigi.[3,4]