Prognosis Plak Gigi
Faktor prognosis plak gigi sangat bergantung pada kebersihan mulut pasien dan keberhasilan intervensi awal seperti pembersihan mekanis dan edukasi. Jika plak tidak ditangani, komplikasi seperti gingivitis, periodontitis, dan kehilangan gigi dapat terjadi, disertai risiko lebih tinggi infeksi sistemik. Prognosis membaik dengan perawatan rutin, serta perubahan gaya hidup yang mendukung kebersihan mulut yang optimal.[13,14]
Komplikasi
Jika tidak ditangani dengan baik, plak yang menumpuk akan menyebabkan komplikasi yang lebih serius, seperti karies, gingivitis, periodontitis, dan halitosis.[13,14]
Karies
Karies terjadi dalam lingkungan asam akibat fermentasi gula oleh bakteri, dan ditandai dengan demineralisasi enamel. Mikroorganisme utama yang menyebabkan karies adalah Streptococcus mutans, spesies bakteri yang toleran terhadap asam.[13,14]
Gingivitis
Gingivitis adalah peradangan terbatas pada gingiva yang terjadi akibat interaksi antara host dan parasit, dalam hal ini bakteri-bakteri seperti Fusobacterium, Aggregatibacter, dan Staphylococcus. Kondisi ini umum terjadi akibat penumpukan plak di sekitar margin gingiva.[13,14]
Periodontitis
Periodontitis adalah bentuk infeksi yang lebih parah dibandingkan gingivitis. Pada periodontitis, inflamasi sudah menyebar hingga jaringan penyangga gigi, yaitu jaringan periodontal. Penumpukan plak merupakan tahap kritis dalam perkembangan periodontitis karena bakteri dalam plak akan melepaskan enzim yang mendestruksi tulang.[13,14]
Infeksi Sistemik
Jika periodontitis tidak ditangani dengan baik, maka berpotensi terjadi bakterimia, yaitu bakteri akan menyebar melalui sistem peredaran darah, sehingga menyebabkan berbagai penyakit sistemik. Beberapa kondisi sistemik yang berkaitan dengan periodontitis contohnya adalah endokarditis, diabetes mellitus, dan ateroma.[13,14]
Prognosis
Prognosis plak gigi dapat dikategorikan baik jika intervensi dilakukan secara dini dengan tindakan perawatan yang memadai, diikuti dengan pola menjaga kebersihan gigi dan mulut yang baik pula oleh pasien. Namun, jika hal-hal tersebut tidak terpenuhi, plak dapat menginisiasi terjadinya kelainan gingiva yang lebih parah, kehilangan gigi, hingga komplikasi sistemik. Pencegahan dan pengelolaan plak yang efektif sangat penting untuk menjaga kesehatan mulut jangka panjang.[13,14]