Etiologi Plak Gigi
Etiologi plak gigi bersifat multifaktorial, yang melibatkan kebersihan mulut yang tidak baik, diet tinggi gula dan karbohidrat, kualitas saliva yang buruk, anatomi gigi berjejal, hingga penggunaan produk tembakau.[5,6]
Kebersihan Mulut yang Buruk
Kebersihan mulut atau oral hygiene yang buruk dapat dipicu oleh kebiasaan menyikat gigi yang kurang tepat, baik dari segi frekuensi, intensitas, dan lama menyikat gigi, dapat meningkatkan akumulasi plak. Hal ini dapat terjadi karena dengan tidak membersihkan seluruh permukaan gigi dengan benar, maka bakteri-bakteri akan lebih mudah berkoloni dan berkembang biak.[5,6]
Faktor Diet
Diet tinggi gula dan karbohidrat merupakan makanan pokok bagi bakteri pembentuk plak. Bakteri-bakteri yang ada di permukaan pelikel akan memfermentasi gula dan karbohidrat sebagai sumber energinya. Hal ini akan mengubah lingkungan rongga mulut menjadi asam dan dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya karies gigi.[5,6]
Kualitas Saliva
Kualitas saliva juga memainkan peranan penting dalam mengurangi pembentukan plak gigi. Saliva memiliki kemampuan sebagai buffer dan pembersih alami. Produksi volume yang rendah, seperti pada kasus xerostomia, dapat meningkatkan pembentukan plak.[5,6]
Kelainan Anatomi Gigi
Anatomi gigi seringkali menjadi kendala bukan hanya bagi pasien namun juga bagi dokter dalam membersihkan sisa-sisa makanan yang tersisa. Hal ini akan meningkatkan kemungkinan akumulasi plak di area tersebut.[5,6]
Penggunaan Produk Tembakau
Penggunaan rokok atau produk tembakau lainnya dapat menyebabkan akumulasi plak lebih cepat. Selain itu, produk tembakau juga dapat meningkatkan risiko penyakit periodontal.[5,6]
Kebiasaan Mengunyah
Mengunyah satu sisi juga merupakan salah satu etiologi plak gigi yang patut diwaspadai. Kebiasaan ini akan menyebabkan area yang jarang digunakan untuk mengunyah lebih rentan terhadap akumulasi plak akibat tidak adanya stimulus saliva di area tersebut yang dapat berperan sebagai pembersih alami.[5,6]
Faktor Risiko
Faktor risiko utama pembentukan plak adalah kebersihan mulut yang tidak optimal, di mana pembersihan gigi yang kurang efektif memungkinkan bakteri berkembang biak dan membentuk biofilm di permukaan gigi. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan tinggi gula juga mempercepat akumulasi plak karena bakteri Streptococcus mutans menggunakan gula untuk menghasilkan asam yang merusak enamel dan memicu demineralisasi gigi .
Selain itu, faktor-faktor lain seperti merokok, gangguan aliran air liur, serta penggunaan obat-obatan tertentu yang mengurangi produksi air liur meningkatkan risiko terbentuknya plak. Air liur berfungsi sebagai pelindung alami karena mengandung enzim yang membantu memecah plak dan membatasi pertumbuhan bakteri. Individu dengan kebiasaan merokok juga lebih rentan karena tembakau mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi bakteri di mulut dan mempengaruhi kesehatan gusi.[3-6]