Edukasi dan Promosi Kesehatan Hipernatremia
Edukasi dan promosi kesehatan pada hipernatremia melibatkan pentingnya pemahaman mengenai penyebab hipernatremia serta penanganan terhadap penyebab tersebut. Pemantauan berkala pada pasien serta kerjasama yang baik antar tenaga kesehatan dapat mengendalikan hipernatremia dan mencegah hipernatremia berulang.[2,4]
Edukasi Pasien
Edukasi pasien mengenai penyebab hipernatremia perlu dilakukan. Hipernatremia akibat pemberian ASI yang tidak adekuat dapat dicegah dengan pelatihan mengenai pemberian ASI, edukasi pentingnya menimbang berat anak, serta mengetahui tanda-tanda dehidrasi pada anak.
Pada hipernatremia yang diinduksi oleh olahraga, edukasi kepada para atlet dan tenaga medis mengenai kejadian hipernatremia dan optimalisasi penggantian cairan dapat memberikan manfaat.[2,20,21]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pencegahan hipernatremia adalah penanganan yang tepat terhadap kondisi yang dapat menyebabkan hipernatremia seperti gastroenteritis, pemberian cairan atau ASI, diuresis, atau demam. Perhatian khusus harus diberikan pada pasien yang berasal dari panti jompo atau dengan keterbatasan fisik yang berisiko mengalami hipernatremia berulang.[2,4]
Untuk mengendalikan hipernatremia perlu kerjasama antar tim medis yang terdiri dari ahli penyakit dalam, ahli endokrin, dokter instalasi gawat darurat, perawat, serta layanan kesehatan primer. Harus dipahami bahwa tujuan utama terapi adalah koreksi natrium dan volume intravaskuler.
Komunikasi yang baik dan optimal antara petugas kesehatan dapat mencegah koreksi berlebihan kadar natrium. Follow up setelah pasien dipulangkan dari rumah sakit dapat mencegah hipernatremia berulang. Kadar natrium dan obat-obatan perlu dipantau secara berkala pada pasien diabetes insipidus.[4]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja