Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Hiperurisemia general_alomedika 2023-03-13T11:03:27+07:00 2023-03-13T11:03:27+07:00
Hiperurisemia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Hiperurisemia

Oleh :
dr.Nailla Fariq Alfiani
Share To Social Media:

Diagnosis hiperurisemia dapat ditegakkan pada pasien yang mengalami peningkatan kadar serum asam urat. Pasien bisa saja asimptomatik, namun bisa juga mengalami gout atau batu ginjal.

Anamnesis

Anamnesis hiperurisemia perlu menggali riwayat diet pasien, riwayat penyakit dahulu, riwayat keluarga dengan hiperurisemia, adanya tanda dan gejala peradangan sendi akibat hiperurisemia, serta riwayat penggunaan obat-obatan.

Pasien hiperurisemia yang mengalami gout akan mengeluhkan sendi bengkak, panas dan memerah, dengan lokasi tersering di jempol kaki. Pasien hiperurisemia yang mengalami batu ginjal akan mengeluhkan nyeri pada pinggang, hematuria, nyeri kolik, atau mual-muntah.

Diet

Contoh sayuran dengan kandungan purin sedang hingga tinggi adalah parsley dan bayam. Sementara itu, 60% daging memiliki kandungan purin ≥100 mg/100 g. Hati ayam memiliki kandungan purin yang sangat tinggi, yaitu 312,2 mg/100 g. Hati sapi mengandung 219,8 mg/100 g purin dan hati babi mengandung 284,8 mg/100 g purin.

Beberapa contoh makanan laut dengan kandungan purin tinggi adalah ikan sarden, bonito, gnomefish, dan udang kecil (krill).[1,7]

Pemeriksaan Fisik

Hiperurisemia bisa tidak menunjukkan tanda pada pemeriksaan fisik. Pada gout, sendi yang terkena umumnya terasa hangat, eritema, bengkak, dan nyeri. Pasien dengan gout kronik bisa menampakkan tanda tophi pada heliks atau antiheliks telinga, permukaan ulnar lengan, bursa olecranon, atau jaringan lainnya.

Pada pasien dengan batu ginjal akibat hiperurisemia, bisa didapatkan nyeri abdomen atau nyeri ketok sudut kostovertebra.[7]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding hiperurisemia dapat dibuat berdasarkan kondisi yang menjadi penyebabnya. Hiperurisemia dapat disebabkan oleh over produksi atau kurangnya ekskresi asam urat. Over produksi asam urat bisa terjadi akibat asupan makanan tinggi purin; gangguan metabolisme purin akibat defisiensi hypoxanthine phosphoribosyltransferase (HPRT) atau overaktivitas phosphoribosylpyrophosphate (PRPP) synthetase; dan peningkatan penghancuran atau pergantian sel misalnya pada polisitemia vera, penyakit Paget, atau rhabdomyolisis.

Penurunan ekskresi asam urat dapat disebabkan penyakit ginjal, konsumsi obat (misalnya pyrazinamide dan ethambutol), asidosis, atau hipovolemia. Pada hiperurisemia yang telah menyebabkan gout, diagnosis banding yang perlu dipikirkan adalah osteoarthritis dan rheumatoid arthritis. Diagnosis dapat dibedakan dengan mengukur kadar asam urat serum, pemeriksaan faktor rheumatoid, dan pemeriksaan radiologi.[8,9]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis hiperurisemia antara lain:

  • Kadar asam urat serum: hiperurisemia jika >6,8 mg/dl
  • Pemeriksaan urin tampung selama 24 jam pada pasien yang sebelumnya telah dipuasakan: hiperurisemia jika kadar asam urat >600 mg/hari
  • Pemeriksaan rontgen digunakan untuk mengevaluasi sendi pada pasien yang dicurigai mengalami arthritis
  • USG ginjal diindikasikan untuk pasien yang diduga mengalami batu asam urat pada saluran kemih[1]

Referensi

1. George C, Minter DA. Hyperuricemia. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459218/.
7. Lohr JW. Hyperuricemia. Medscape, 2018. https://emedicine.medscape.com/article/241767-overview
8. Robin KD. The Gout Diagnosis. Cleveland Clinic Journal of Medicine 75 Suppl 5(Suppl_5):S17-21 https://www.researchgate.net/publication/23286547_The_gout_diagnosis
9. Nafsiah Mboi, dkk. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. 2014. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Epidemiologi Hiperurisemia
Penatalaksanaan Hiperurisemia

Artikel Terkait

  • Kortikosteroid vs Obat Antiinflamasi Nonsteroid untuk Terapi Gout Arthritis Akut
    Kortikosteroid vs Obat Antiinflamasi Nonsteroid untuk Terapi Gout Arthritis Akut
  • Fenofibrate untuk Menurunkan Kadar Asam Urat
    Fenofibrate untuk Menurunkan Kadar Asam Urat
  • Terapi Dosis Titrasi Lebih Baik Dibandingkan Dosis Tetap untuk Gout
    Terapi Dosis Titrasi Lebih Baik Dibandingkan Dosis Tetap untuk Gout
  • Hiperurisemia Asimptomatik: Apakah Perlu Diterapi?
    Hiperurisemia Asimptomatik: Apakah Perlu Diterapi?
  • Febuxostat Vs Allopurinol untuk Penatalaksanaan Hiperurisemia
    Febuxostat Vs Allopurinol untuk Penatalaksanaan Hiperurisemia

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Muljadi Hartono MPH
Dibalas 29 September 2024, 14:03
Pedoman diagnosis dan tatalaksana hiperusemia & gout akut, oleh Perhimpunan Rheumatologi Indonesia
Oleh: dr.Muljadi Hartono MPH
1 Balasan
menarik
ISBN-Hiperurisemia-Artritis-Gout_download.pdf
dr.Amanda Diannisa Azzahra
Dibalas 29 Juli 2024, 19:03
Pengobatan Asam Urat Asimptomatik
Oleh: dr.Amanda Diannisa Azzahra
4 Balasan
Alo dokter, izin membuka diskusi, dari yang saya baca dari buku Saku Reumatologi dari Perhimpunan Reumatologi Indonesia, tidak disarankan pemberian obat asam...
Anonymous
Dibalas 17 April 2024, 13:08
Pengobatan asam urat untuk pasien dengan obat rutin ACE inhibitor
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter. Saya memiliki pasien laki-laki, usia 62 tahun, obese, dengan riwayat CHF > 1 thn yll. Pasien rutin mengonsumsi obat di antaranya: miniaspi 1x80...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.