Edukasi dan Promosi Kesehatan Hiperurisemia
Edukasi dan promosi kesehatan pada hiperurisemia dilakukan terkait penjelasan modifikasi gaya hidup yang dapat dilakukan pasien, langkah tata laksana yang diambil, serta komplikasi yang mungkin terjadi.
Edukasi Pasien
Setiap pasien hiperurisemia dan gout harus mendapat informasi yang memadai tentang penyakit dan penatalaksanaan yang efektif termasuk penatalaksanaan terhadap penyakit komorbid. Pada pasien yang asimptomatik, sampaikan bahwa risiko perkembangan menjadi gout dan batu ginjal cukup rendah, sehingga pasien tidak perlu mendapat medikamentosa.
Modifikasi gaya hidup dengan menjaga berat badan ideal, menghindari makanan tinggi purin seperti bayam dan hati sapi, menurunkan konsumsi alkohol dan bir, tidak mengonsumsi makanan tinggi fruktosa, dan meningkatkan konsumsi makanan rendah lemak akan membantu menjaga kadar asam urat dalam batas normal.
Selain dari itu, pasien perlu diedukasi terkait komplikasi gout dan batu ginjal yang mungkin muncul. Apabila timbul gejala ke arah kedua komplikasi tersebut, pasien perlu segera memeriksakan diri.
Pada pasien dengan komorbiditas, termasuk hipertensi dan stroke, tata laksana menggunakan modifikasi gaya hidup dan Urate Lowering Therapy perlu dilakukan adekuat untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas.[3,12]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kondisi hiperurisemia disebabkan oleh produksi asam urat yang tinggi atau ekskresi asam urat yang rendah. Oleh karena itu, pencegahan kondisi ini termasuk mencegah produksi asam urat dengan diet rendah purin, serta meningkatkan ekskresi asam urat dengan asupan cairan yang cukup.[1,5]
Insidensi hiperurisemia juga dapat dikurangi dengan mengontrol tekanan darah, kadar trigliserida serum, blood urea nitrogen (BUN), kreatinin, dan high density lipoprotein (HDL-C).[6]