Etiologi Agnosia
Etiologi agnosia adalah ketidakmampuan individu untuk mengidentifikasi suatu benda melalui salah satu modalitas indera, tanpa adanya kerusakan pada indera bersangkutan. Pada agnosia, kelainan terjadi pada area otak yang memproses persepsi, integrasi, dan memori. Agnosia dapat dibagi menjadi visual, auditori, dan taktil.[1-3]
Etiologi
Secara umum, lesi pada agnosia dapat disebabkan oleh cedera langsung pada sistem saraf pusat ataupun akibat proses degenerasi. Beberapa kondisi medis yang telah dikaitkan dengan terjadinya agnosia adalah:
- Stroke
- Cedera otak traumatik
- Tumor otak
- Infeksi sistem saraf pusat
- Dementia
- Cerebral palsy
- Hipoksia
- Intoksikasi karbon monoksida[1,3,8]
Selain akibat kelainan neurologis, gangguan prosopagnosia dapat terjadi sebagai kelainan bawaan. Meskipun mekanismenya belum sepenuhnya diketahui, diduga bahwa kelainan ini diturunkan secara autosomal dominan. Prosopagnosia adalah tidak dapat mengidentifikasi wajah orang-orang yang sebelumnya sudah dikenal dan mengenali wajah baru.[9]
Faktor Risiko
Faktor-faktor yang meningkatkan risiko agnosia akan berkaitan dengan faktor risiko dari penyakit yang mendasari. Sebagai contoh, risiko stroke akan meningkat pada pasien dengan hipertensi, dislipidemia, diabetes mellitus, dan usia lanjut. Sementara itu, risiko tumor otak akan meningkat pada pasien dengan riwayat keluarga tumor otak dan mereka yang sering terpapar karsinogen.[11]