Diagnosis Fraktur Impresi Kalvaria
Diagnosis fraktur impresi kalvaria atau depressed skull fracture ditegakkan secara pasti dengan pemeriksaan pencitraan, baik CT scan maupun MRI kepala. Pasien harus di anamnesis untuk menggali riwayat trauma, sedangkan pemeriksaan fisik juga untuk menentukan status neurologis pasien. Pemeriksaan kemungkinan fraktur vertebra servikal juga harus dilakukan, terutama pada mekanisme risiko tinggi dan/atau pasien dengan penurunan GCS.[7,9]
Anamnesis
Pada anamnesis, didapatkan adanya riwayat trauma pada daerah kepala, baik karena kecelakaan lalu lintas, tindakan kekerasan, terjatuh dari ketinggian, atau benturan saat melakukan olahraga. Perlu juga ditanyakan riwayat pingsan, muntah, kejang, atau kelemahan pada salah satu sisi ekstremitas.[7,9]
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik untuk menemukan luka/laserasi di kepala, di mana terlihat dasar luka apakah tulang kalvaria. Lapisan kulit kepala juga dapat intak, tetapi palpasi akan teraba deformitas kalvaria.
Secara umum, fraktur impresi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu fraktur impresi terbuka dan tertutup. Fraktur terbuka jika ada laserasi dari kulit hingga lapisan subgaleal di lokasi fraktur, sedangkan fraktur tertutup jika kulit kepala intak atau laserasi tidak sampai lapisan subgaleal.
Pemeriksaan fisik meliputi juga pemeriksaan neurologis, termasuk pemeriksaan sistem motorik, pemeriksaan sistem sensorik, dan pemeriksaan refleks fisiologis maupun refleks patologis. Pasien dengan Glasgow coma scale (GCS) rendah harus segera ditangani untuk mencapai prognosis yang baik.[5,7,9]
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan pencitraan yang menjadi standar emas adalah CT scan kepala dengan bone window, yang memiliki angka sensitivitas 85,4% dan spesifisitas 100%. Keuntungan lain dari CT scan adalah dapat menilai lesi otak, termasuk perdarahan intrakranial.[10,11]
Berdasarkan pemeriksaan CT scan, fraktur impresi kalvaria dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
- Fraktur impresi >1 tabula atau melebihi ketebalan tulang kalvaria
- Fraktur impresi <1 tabula atau tidak melebihi ketebalan tulang kalvaria[9]
Gambar. 2 CT Scan Fraktur Impresi Kalvaria >1 tabula atau Melebihi Ketebalan Tulang Kalvaria
Gambar. 3 CT Scan Fraktur Impresi Kalvaria <1 Tabula atau Tidak Melebihi Ketebalan Tulang Kalvaria
Pemeriksaan foto polos kepala hanya dilakukan jika fasilitas CT scan atau MRI tidak tersedia. Rontgen kepala hanya memiliki angka sensitivitas 71,4% dan spesifisitas 100%. Selain itu, rontgen kepala tidak memberikan informasi tentang cedera otak yang mendasari, termasuk perdarahan intrakranial.[10,11]