Edukasi dan Promosi Kesehatan Fraktur Impresi Kalvaria
Edukasi dan promosi kesehatan pada fraktur impresi kalvaria atau depressed skull fracture terutama adalah informasi terkait diagnosis dan pilihan penatalaksanaan. Jika tindakan operatif debridement dibutuhkan, maka sebaiknya tindakan dilakukan dalam waktu <48 jam pasca trauma kepala untuk mencegah infeksi.[7,12]
Edukasi Pasien
Edukasi pasien atau keluarga dengan riwayat trauma kepala adalah penjelasan tentang pemeriksaan pencitraan, terutama CT scan kepala yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis secara pasti. Sensitivitas CT scan kepala lebih tinggi daripada foto polos kepala, yaitu 85,4% vs 71,4%.[10,11]
Hasil CT scan kepala juga akan menentukan pilihan penatalaksanaan pasien, di mana salah satu indikasi tindakan operatif pada pasien fraktur impresi kalvaria jika fraktur impresi >10 mm atau lebih dari ketebalan tulang kalvaria, dan jika terdapat kebocoran cairan serebrospinal.[7,12,13]
Sebaliknya, jika tidak ditemukan defisit neurologis atau kebocoran cairan serebrospinal, maka terapi non-operatif menjadi pilihan untuk menghindari risiko perdarahan intraoperatif, terutama pada pasien anak.[10,13]
Pencegahan
Pencegahan fraktur impresi kalvaria merupakan upaya mengurangi risiko morbiditas dan mortalitas akibat cedera kepala secara keseluruhan. Fraktur impresi kalvaria dapat dicegah dengan lebih berhati-hati dalam berkendara, termasuk memperhatikan kecepatan maksimal serta menggunakan helm dan sabuk pengaman.[8,15]
Fraktur impresi kalvaria akibat kecelakaan lalu lintas dapat dicegah dengan diberlakukannya hukum kewajiban menggunakan sabuk pengaman, helm, dan kampanye keselamatan jalan lainnya. Termasuk peraturan syarat keselamatan kendaraan yang harus memiliki airbag, electronic stability control (ESC), dan anti-lock brakes (ALB).[8]
Selain kecelakaan lalu lintas, fraktur impresi kalvaria juga dapat disebabkan oleh jatuh dari ketinggian, tindakan kekerasan, dan trauma saat olahraga. Oleh karena itu, perlu berhati-hati saat bekerja, berolahraga, ataupun bermain (khususnya pasien anak).[15]