Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Dismenore general_alomedika 2023-12-11T11:29:09+07:00 2023-12-11T11:29:09+07:00
Dismenore
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-prescription

Pendahuluan Dismenore

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Dismenore atau dysmenorrhea didefinisikan sebagai menstruasi yang menyakitkan dan merupakan keluhan ginekologi paling umum terjadi, terutama pada wanita usia muda. Dismenore dapat terjadi dengan atau tanpa kondisi patologis tertentu, seperti endometriosis.

Dismenore diklasifikasikan sebagai dismenore primer dan sekunder. Dismenore primer adalah nyeri menstruasi yang tidak didasari kondisi patologis organik, dan biasanya terjadi pada beberapa tahun pertama setelah menarche. Diperkirakan 50% wanita pascapubertas pernah mengalami dismenore primer. Sedangkan dismenore sekunder adalah dismenore yang didasari keadaan patologis pelvis maupun kondisi medis lain, terutama endometriosis. Dismenore sekunder lebih banyak ditemukan pada wanita usia lebih tua (>25 tahun).[1–3,5]

shutterstock_1029227044-min

Mekanisme timbulnya nyeri pada dismenore belum diketahui pasti, tetapi diduga karena hipersekresi prostaglandin dan leukotrien, serta peningkatan kontraktilitas pada uterus. Dismenore primer murni tidak memerlukan tes atau pemeriksaan penunjang spesifik.

Sedangkan dismenore sekunder dapat dicurigai bila dismenore berat segera setelah menarche atau dismenore yang progresif memburuk, abnormal uterine bleeding, infertilitas, tidak memberikan respons pada terapi medikamentosa, dan dispareunia. Selain itu, dismenore dengan riwayat keluarga endometriosis, anomali renal, maupun kelainan kongenital lainnya juga dapat dicurigai dismenore sekunder.[1–3,5]  

Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk menyelidiki etiologi apabila terdapat kecurigaan adanya dismenore sekunder. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan mencakup pemeriksaan laboratorium, USG abdomen atau USG transvaginal, histerosalpingografi, histeroskopi, atau laparoskopi.[1–3]

Tata laksana dismenore secara umum bertujuan untuk memperingan nyeri serta menghambat proses yang mendasari keluhan. Derajat keparahan dismenore dapat ditentukan berdasarkan skala nyeri dan tingkat keterbatasan aktivitas harian. Hal ini dapat menjadi panduan untuk menentukan strategi pengobatan. Terapi medikamentosa terutama adalah analgesik, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) misalnya ibuprofen atau naproxen, serta obat kontrasepsi hormonal seperti levonorgestrel.

Meskipun dismenore tidak mengancam jiwa, dismenore sering dikaitkan dengan dampak emosional, psikologis, dan fungsional yang signifikan. Hal ini dapat membebani wanita dan mengganggu kualitas hidupnya. Dismenore merupakan penyebab utama morbiditas ginekologi pada wanita usia subur tanpa memandang usia, etnis, dan status ekonomi.[1–3]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Nagy H, Khan MAB. Dysmenorrhea. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560834/
2. Calis, KA. Dysmenorrhea. Medscape, 2021. https://emedicine.medscape.com/article/253812-overview#a1
3. Bernardi M, Lazzeri L, Perelli F, Reis FM, Petraglia F. Dysmenorrhea and related disorders. F1000Res. 2017 Sep 5;6:1645. doi: 10.12688/f1000research.11682.1. PMID: 28944048; PMCID: PMC5585876.
5. ACOG Committee Opinion No. 760: Dysmenorrhea and Endometriosis in the Adolescent. Obstet Gynecol. 2018 Dec;132(6):e249-e258. doi: 10.1097/AOG.0000000000002978. PMID: 30461694.

Patofisiologi Dismenore

Artikel Terkait

  • Risiko Penyakit Radang Panggul pada Penggunaan IUD (Intrauterine Device)
    Risiko Penyakit Radang Panggul pada Penggunaan IUD (Intrauterine Device)
  • Red Flag Dysmenorrhea
    Red Flag Dysmenorrhea
  • Pilihan Penanganan Nyeri pada Dismenore Primer
    Pilihan Penanganan Nyeri pada Dismenore Primer
  • Pemilihan Antibiotik untuk Radang Panggul
    Pemilihan Antibiotik untuk Radang Panggul
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 17 Januari 2024, 21:22
Dokter spesialis untuk merujuk kasus benjolan di perut bawah disertai dismenore
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Px usia 32 thn dtg dgn keluhan benjolan di perut bawah, benjolan dirasakan sejak 2019 stlah px op sc. Nyeri jika os haid, n dismenore tmbul smnjk ada...
Anonymous
Dibalas 07 September 2022, 11:59
Evaluasi Dismenorrhea Primer - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr Cipta, SpOG(K), ijin tanya untuk apakah ada evaluasi lanjutan pasien yang sudah didiagnosis dismenorrhea primer? Terima kasih Dok
Anonymous
Dibalas 03 Agustus 2022, 11:36
Skrining lanjutan untuk pasien dengan keluhan dysmenorrhea - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Ijin tanya Dok, untuk pasien yang mengeluhkan dysmenorrhea dan sudah sempat diperiksa USG namun tidak ditemukan adanya kelainan patologis, apakah perlu...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.