Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Dismenore general_alomedika 2023-08-15T15:40:59+07:00 2023-08-15T15:40:59+07:00
Dismenore
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-prescription

Epidemiologi Dismenore

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukkan dismenore atau dysmenorrhea lebih banyak terjadi pada wanita usia 17–24 tahun dan akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Prevalensi pada wanita usia yang lebih tua adalah 25%, sedangkan pada wanita muda sebesar 90%. Tidak ada data yang menunjukkan hubungan antara etnis dengan insidensi dismenore.[2,8,9]

Global

Secara global, kejadian dismenore tersebar di seluruh dunia dengan angka kejadian bervariasi dalam rentang 16–89,5%. Sebagai contoh, di Bangladesh angka kejadian dismenore dilaporkan sekitar 60%; di Mesir sebesar 35%; dan di Korea Selatan sebesar 0,9%.

Studi di Italia menunjukkan prevalensi dismenore sekitar 84%. Sekitar 55% nyeri yang dirasakan membutuhkan pengobatan, 32% membutuhkan istirahat dari pekerjaan atau sekolah, dan 25% membutuhkan keduanya.[2,8,9]

Indonesia

Belum ada data epidemiologi nasional dismenore di Indonesia. Sebuah studi terhadap 43 remaja putri di Denpasar menunjukkan bahwa sekitar 74% sampel mengalami dismenore. Proporsi dismenore paling tinggi ditemukan pada remaja usia 14–16 tahun, tidak memiliki riwayat keluarga, menarche pada usia 11–12 tahun, dan lama haid 7 hari atau lebih.[10]

Mortalitas

Belum ada data mortalitas terkait dismenore, tetapi dismenore berhubungan dengan morbiditas yang signifikan. Diperkirakan sebesar 40% pasien yang mengalami dismenore mengalami gejala yang berat. Pada 16–29% wanita, dismenore dikaitkan dengan penurunan kualitas hidup signifikan. Dismenore juga menurunkan produktivitas karena meningkatkan hilangnya hari kerja dan sekolah.[1]

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Nagy H, Khan MAB. Dysmenorrhea. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560834/
2. Calis, KA. Dysmenorrhea. Medscape, 2021. https://emedicine.medscape.com/article/253812-overview#a1
8. De Sanctis V, Soliman AT, Elsedfy H, Soliman NA, Elalaily R, El Kholy M. Dysmenorrhea in adolescents and young adults: A review in different countries. Acta Biomed. 2016;87(3):233-46.
9. Ju H, Jones M, Mishra G. The prevalence and risk factors of dysmenorrhea. Epidemiologic reviews. 2014 Jan 1;36(1):104-13.
10. Silaen RMA, Ani LS, Putri WCWS. Prevalensi Dysmenorrhea Dan Karakteristiknya Pada Remaja Putri Di Denpasar. J Medika Udayana, 2019. https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/download/55489/32803/

Etiologi Dismenore
Diagnosis Dismenore

Artikel Terkait

  • Risiko Penyakit Radang Panggul pada Penggunaan IUD (Intrauterine Device)
    Risiko Penyakit Radang Panggul pada Penggunaan IUD (Intrauterine Device)
  • Red Flag Dysmenorrhea
    Red Flag Dysmenorrhea
  • Pilihan Penanganan Nyeri pada Dismenore Primer
    Pilihan Penanganan Nyeri pada Dismenore Primer
  • Pemilihan Antibiotik untuk Radang Panggul
    Pemilihan Antibiotik untuk Radang Panggul
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 17 Januari 2024, 21:22
Dokter spesialis untuk merujuk kasus benjolan di perut bawah disertai dismenore
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Px usia 32 thn dtg dgn keluhan benjolan di perut bawah, benjolan dirasakan sejak 2019 stlah px op sc. Nyeri jika os haid, n dismenore tmbul smnjk ada...
Anonymous
Dibalas 07 September 2022, 11:59
Evaluasi Dismenorrhea Primer - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr Cipta, SpOG(K), ijin tanya untuk apakah ada evaluasi lanjutan pasien yang sudah didiagnosis dismenorrhea primer? Terima kasih Dok
Anonymous
Dibalas 03 Agustus 2022, 11:36
Skrining lanjutan untuk pasien dengan keluhan dysmenorrhea - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Ijin tanya Dok, untuk pasien yang mengeluhkan dysmenorrhea dan sudah sempat diperiksa USG namun tidak ditemukan adanya kelainan patologis, apakah perlu...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.