Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Gangguan Disforik Pramensturasi annisa-meidina 2024-02-05T11:19:36+07:00 2024-02-05T11:19:36+07:00
Gangguan Disforik Pramensturasi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Gangguan Disforik Pramensturasi

Oleh :
dr.Giovanny Azalia Gunawan
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan mengenai gangguan disforik pramenstruasi atau premenstrual dysphoric disorder perlu mencakup informasi bahwa gejala cenderung akan rekuren setiap siklus menstruasi. Dokter juga mengedukasi bahwa gejala dapat memburuk seiring waktu dan dapat memberi pengaruh negatif pada kehidupan sosial, pendidikan, dan pekerjaan pasien.[19]

Edukasi Pasien

Selain menjelaskan kecenderungan rekurensi gejala gangguan disforik pramenstruasi (GDPM) dan pengaruh negatifnya pada kehidupan pasien, dokter juga menjelaskan bahwa gejala dapat diatasi dengan berbagai opsi terapi. Informasikan kepada pasien bahwa tidak semua kasus dapat menghilang tanpa terapi. Edukasi pada keluarga pasien juga diperlukan, mengingat GDPM juga dapat memengaruhi hubungan dengan anggota keluarga.[6,15,19]

Dokter juga perlu meyakinkan pasien untuk membuat buku catatan harian terkait gejala yang timbul dan siklus menstruasi. Selain itu, dokter menjelaskan berbagai langkah sederhana yang dapat dilakukan pasien untuk mengurangi gejala, misalnya modifikasi diet dan olahraga.[6,19]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Olahraga aerobik yang teratur dilaporkan mengurangi gejala-gejala GDPM, terutama yang berkaitan dengan depresi. Olahraga berkaitan dengan peningkatan endorfin dan bersifat mudah untuk dilakukan secara mandiri, sehingga patut dianjurkan.[2,3,15,18]

Pasien juga dianjurkan untuk memodifikasi dietnya. Anjurkan pasien mengurangi kafein dan alkohol. Selain itu, anjurkan pasien untuk konsumsi makanan kaya karbohidrat kompleks karena dilaporkan dapat mengurangi gejala GDPM. Asupan vitamin B6 100 mg/hari juga dilaporkan dapat bermanfaat bagi pasien GDPM.[15,18,19]

Referensi

2. Carlini SV, et al. Management of Premenstrual Dysphoric Disorder: A Scoping Review. International Journal of Women’s Health. 2022;14:1783-1801.
3. Nappi RE, et al. Premenstrual Syndrome and Premenstrual Dysphoric Disorder as Centrally Based Disorders. Endocrines. 2022;3:127-138.
6. Mishra S, et al. Premenstrual Dysphoric Disorder. StatPearls Publishing. 2023.
15. Chan K, et al. Exploring Diagnosis and Treatment of Premenstrual Dysphoric Disorder in the U.S. Healthcare System: A Qualitative Investigation. BMC Women’s Health. 2023;23:272.
18. Carlini SV, et al. Evidence-Based Treatment of Premenstrual Dysphoric Disorder: A Concise Review. J Clin Psychiatry. 2020;8:1-2.
19. Htay TT. Premenstrual Dysphoric Disorder. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/293257-clinical

Prognosis Gangguan Disforik Pram...
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.