Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Gangguan Disforik Pramensturasi annisa-meidina 2024-02-05T11:07:13+07:00 2024-02-05T11:07:13+07:00
Gangguan Disforik Pramensturasi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Gangguan Disforik Pramensturasi

Oleh :
dr.Giovanny Azalia Gunawan
Share To Social Media:

Menurut penelitian epidemiologi, gangguan disforik pramenstruasi atau premenstrual dysphoric disorder dialami oleh 3–8% wanita usia reproduktif. Gangguan ini merupakan bentuk berat dari premenstrual syndrome atau PMS. Prevalensi PMS adalah sekitar 30–40% pada wanita usia reproduktif.[10-12]

Global

Saat ini data mengenai gangguan disforik pramenstruasi (GDPM) masih cukup terbatas jika dibandingkan dengan data mengenai PMS. Kondisi GDPM diestimasi dialami oleh 3–8% wanita usia reproduktif. Namun, angka ini sangat bervariasi tergantung pada negara tempat studi dilakukan dan metode penelitian. Sebagai contoh, angka kejadian GDPM di Korea dilaporkan sebesar 2,4% dan angka kejadian di Bulgaria dilaporkan sebesar 3,3%, tetapi angka kejadian di Brazil dilaporkan mencapai hingga 17,6% dari populasi wanita usia reproduktif. Studi epidemiologi lebih lanjut masih diperlukan.[10,12]

Referensi

10. Gao M, et al. Global and Regional Prevalence and Burden for Premenstrual Syndrome and Premenstrual Dysphoric Disorder. Medicine. 2022.
11. Gudipally PR, et al. Premenstrual Syndrome. StatPearls Publishing. 2021.
12. Chumpalova P, et al. Prevalence and Clinical Picture of Premenstrual Syndrome in Females from Bulgaria. Ann Gen Psychiatry. 2020.
13. Luqmanasari E, et al. Hubungan Diet dengan Kejadian Pre Menstrual Syndrome (PMS) pada Remaja Putri di Pesantren Kedunglo Kota Kediri. Spikesnas. 2022;1(2): 426-434.
14. Nurhanifah T, et al. Hubungan Kebiasaan Makan dengan Kejadian Premenstruasi Sindrom (PMS) pada Remaja. Journal of Nursing Care & Biomolecular. 2020;5(1):93-100.
19. Htay TT. Premenstrual Dysphoric Disorder. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/293257-clinical

(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)

Masuk atau Daftar

Masuk dengan Nomor Ponsel

atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Etiologi Gangguan Disforik Prame...
Diagnosis Gangguan Disforik Pram...
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.