Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Ruptur Perineum general_alomedika 2023-10-02T10:03:00+07:00 2023-10-02T10:03:00+07:00
Ruptur Perineum
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Ruptur Perineum

Oleh :
dr.Giovanny Azalia Gunawan
Share To Social Media:

Patofisiologi ruptur perineum dimulai dengan terjadinya peregangan pada perineum saat persalinan, yang bisa menyebabkan robekan pada dinding vagina dan bisa meluas hingga anus.[1,5,6]

Kondisi seperti primiparitas dapat menyebabkan ruptur perineum karena jalan lahir dan perineum belum pernah teregang oleh persalinan sebelumnya. Hal ini menyebabkan kelenturan perineum masih belum cukup menahan ukuran janin dan tekanan dorongan ibu, sehingga ruptur perineum akan terjadi.[1,5,6]

Mekanisme lain yang dapat dipertimbangkan adalah ukuran perineum yang terlalu pendek, sehingga perineum tidak dapat mentoleransi tekanan yang terjadi. Selain itu, episiotomi maupun penggunaan instrumen (vakum atau forceps) yang menciptakan tekanan dan regangan lebih tinggi dapat menyebabkan robekan pada perineum.[1,5]

Referensi

1. Goh RD, et al. Perineal tears: A review. Australian Journal for General Practitioners. 2018;47:p.35-38. https://www1.racgp.org.au/ajgp/2018/january-february/perineal-tears-a-review
5. Homer CSE, Wilson AN. Perineal Tears: A Literature review. ACSQHC. 2018
6. Haelle T. ACOG: New Recommendations on Obstetric Lacerations. Medscape. 2016. https://www.medscape.com/viewarticle/865296

(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)

Masuk atau Daftar

Masuk dengan Nomor Ponsel

atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Pendahuluan Ruptur Perineum
Etiologi Ruptur Perineum
Diskusi Terkait
dr. Sartini Roma Dame Nainggolan
Dibalas 31 Agustus 2023, 15:52
Luka sobek di vagina, apakah harus dijahit?
Oleh: dr. Sartini Roma Dame Nainggolan
4 Balasan
ALO dok, izin berdiskusi, pasien wanita usia 17 tahun datang dengan keluhan luka robek di bagian luar vagina sejak beberapa jam yll, luka didapat karena...
dr.Liganda Endo Mahata
Dibalas 10 Mei 2018, 11:09
penanganan ruptur perineum derajat 3-4
Oleh: dr.Liganda Endo Mahata
7 Balasan
dok , ada user yang menanyakan apakah perineal repair pada ruptur perineum derajat 3-4 yg sudah ditangani terlebih dahulu oleh dukun beranak baru bisa...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.