Prognosis Ruptur Perineum
Prognosis ruptur perineum dilaporkan cukup baik, di mana sekitar 60–80% wanita yang menjalani penjahitan perineum dapat kembali hidup normal tanpa gejala. Akan tetapi, prognosis mungkin memburuk jika ada komplikasi seperti infeksi dan dehisensi luka.
Komplikasi
Komplikasi ruptur perineum terbagi menjadi komplikasi dini dan lanjut.
Komplikasi Dini
Komplikasi dini ruptur perineum meliputi nyeri, perdarahan, infeksi, dispareunia, edema, hematoma, dan dehisensi luka. Pada luka robek yang kecil dan superfisial, biasanya perdarahan mudah dikendalikan. Akan tetapi, jika luka robek lebar dan dalam (serta mengenai pembuluh darah) perdarahan yang hebat bisa terjadi.
Komplikasi Lanjut
Komplikasi lanjut ruptur perineum meliputi:
- Konstipasi
- Disfungsi seksual: umumnya masalah utama adalah nyeri pada perineum dan dispareunia yang berlangsung sementara
Fistula rectovaginal: dapat terjadi tanpa penyebab yang jelas atau karena proses penyembuhan luka yang jelek atau karena luka perineum tidak dijahit
- Inkontinensia urine
- Infeksi perineum dan luka yang tak kunjung sembuh: pada luka derajat 3 atau 4, risiko hal ini lebih tinggi[4,16,18]
Prognosis
Prognosis pasien dengan ruptur perineum cenderung baik jika diberikan tata laksana yang tepat. Tercatat bahwa 60–80% wanita yang mengalami penjahitan robekan akan hidup normal tanpa gejala pada waktu 12 bulan setelah penjahitan.[1,5,16,18]
Penulisan pertama oleh: dr. Alexandra Francesca Chandra