Pendahuluan Retinopathy of Prematurity
Retinopathy of prematurity (ROP) atau retinopati prematuritas adalah suatu kelainan proliferatif progresif pada vaskularisasi retina bayi prematur. Kondisi ini merupakan salah satu penyebab kebutaan yang paling sering pada anak.
Pada bayi prematur, terjadi hiperoksia relatif yang menyebabkan penurunan faktor proangiogenik. Hal ini dapat menunda vaskularisasi dan memunculkan area avaskular, yang pada kondisi lebih lanjut justru merangsang angiogenesis patologis. Prematuritas dan berat badan lahir rendah merupakan faktor risiko yang paling berpengaruh dalam terjadinya ROP.[1-4]
Diagnosis ROP ditegakkan melalui anamnesis (riwayat kelahiran prematur dan/atau berat badan lahir rendah) serta melalui pemeriksaan oftalmoskopi. Selanjutnya, ROP diklasifikasikan berdasarkan lokasi, perluasan, tingkat keparahan, dan penyakit ROP posterior agresif. Pemeriksaan penunjang lain seperti foto retina digital serta optical coherence tomography (OCT) juga dapat digunakan.[1,4-6]
Skrining yang adekuat memungkinkan kasus ROP terdeteksi lebih dini. Bayi dengan berat badan lahir <1500 gram, bayi dengan berat badan lahir 1500–2000 gram yang memiliki faktor risiko, serta bayi dengan usia gestasi <30 minggu termasuk dalam kelompok yang perlu menjalani skrining retinopathy of prematurity.
Penatalaksanaan retinopathy of prematurity meliputi observasi berkala, fotokoagulasi laser, injeksi anti-vascular endothelial growth factor intravitreal, dan bedah. Namun, penderita ROP tetap berpotensi mengalami penurunan tajam penglihatan, strabismus, amblyopia, katarak, dan glaukoma meskipun telah menjalani terapi.[4,7,8]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja