Penatalaksanaan Retinopathy of Prematurity
Penatalaksanaan retinopathy of prematurity (ROP) bergantung dengan klasifikasinya, di mana hanya ROP pre-threshold tipe 1 yang perlu mendapatkan penatalaksanaan lanjut berupa fotokoagulasi laser, terapi anti-vascular endothelial growth factor, sampai pembedahan. Sementara itu, pada ROP pre-threshold tipe 2, dilakukan observasi ketat dengan oftalmoskopi 2 kali per minggu.[1,4,28]
Fotokoagulasi Laser
Fotokoagulasi laser merupakan pilihan utama dalam penatalaksanaan ROP. Ablasi dengan laser akan menyebabkan retina yang mengalami hipoksia relatif menjadi anoksia, sehingga stimulus pembentukan pembuluh darah baru tertekan.
Beberapa keuntungan penggunaan laser adalah prosedur ini dapat dilakukan dengan anestesi topikal, daerah jangkauannya luas sampai retina bagian posterior, dan jarang menimbulkan komplikasi sistemik.
Namun, fotokoagulasi laser memiliki kekurangan, yaitu dapat merusak lapang pandang akibat bagian retina yang diablasi serta menimbulkan kelainan refraksi seperti miopia.
Komplikasi intraokular lain yang dapat terjadi adalah perdarahan vitreus, katarak, dan kenaikan tekanan intraokular. Komplikasi dapat diminimalkan dengan pemberian agen sikloplegik dan steroid topikal jangka pendek setelah laser.[1,5,19,28]
Anti-VEGF Intravitreal
Vascular endothelial growth factor (VEGF) berperan dalam patofisiologi ROP, sehingga pemberian anti-VEGF intravitreal diharapkan mengembalikan pertumbuhan fisiologis pembuluh darah retina. Injeksi anti-VEGF intravitreal, khususnya bevacizumab, dianjurkan untuk ROP stadium 3 atau lebih pada zona I atau II.
Terapi ini lebih sederhana, cepat, dan murah bila dibandingkan dengan laser. Namun, penelitian lanjutan untuk mengetahui dosis optimal serta profil keamanan terapi ini masih diperlukan.[5,29-31]
Pembedahan
Ablatio retina dan ROP stadium 4–5 merupakan indikasi pembedahan. Pada ROP stadium 4, tindakan operasi yang dapat dilakukan adalah scleral buckling atau lens sparing vitrectomy. Pada stadium 5, lensektomi sekaligus vitrektomi atau open sky vitrectomy umumnya dilakukan. Keberhasilan tindakan dapat dinilai dari beberapa parameter, seperti keberhasilan secara anatomis, perlekatan retina posterior, serta perbaikan fungsional.[2,5]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja