Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Sindrom Kompartemen Orbita annisa-meidina 2025-05-13T10:26:23+07:00 2025-05-13T10:26:23+07:00
Sindrom Kompartemen Orbita
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Sindrom Kompartemen Orbita

Oleh :
dr. Felicia
Share To Social Media:

Sindrom kompartemen orbita adalah suatu kegawatdaruratan mata karena peningkatan tekanan intraorbita akut. Kondisi ini akan menyebabkan iskemia saraf optik dan berisiko menyebabkan kebutaan bila tidak ditangani segera. Sindrom kompartemen orbita dapat disebabkan perdarahan intraorbita, abses, atau masuknya udara ke ruang orbita.[1,2]

Etiologi sindrom kompartemen orbita yang paling sering adalah trauma mata, termasuk trauma iatrogenik, baik karena operasi maupun injeksi retrobulbar atau peribulbar. Kebutaan pada sindrom kompartemen orbita dapat terjadi karena oklusi arteri retina sentral (CRAO), neuropati optik kompresif, tekanan pembuluh darah retina, maupun neuropati iskemik.[2]

SindromKompartemenOrbita

Diagnosis sindrom kompartemen orbita ditegakkan dengan trias gejala klinis penurunan visus, adanya relative afferent pupillary defect atau RAPD, dan peningkatan tekanan intraokular (TIO). Diagnosis harus dilakukan dengan cepat dan penatalaksanaan tidak boleh ditunda untuk menunggu pemeriksaan penunjang, kecuali jika gambaran klinis tidak jelas dan tidak ada penurunan visus pada pemeriksaan fisik.[2–5]

Setelah diagnosis ditegakkan secara klinis, pasien harus menjalani operasi emergensi untuk dekompresi orbita. Tindakan yang dapat dilakukan adalah kantotomi lateral dan kantolisis. Sementara itu, pada sindrom kompartemen orbita karena operasi ataupun tindakan pada area orbita yang sebelumnya, jahitan operasi perlu dibuka dan evakuasi hematoma harus dilakukan.[2]

Referensi

1. Desai NM, Shah S u. Lateral Orbital Canthotomy. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557476/
2. American Academy of Ophthalmology (AAO). BCSC. 7.Oculofacial Plastic and Orbital Surgery AAO 2022-2023. 2022.
3. Turgut B, Karanfil FC, Turgut FA. Orbital Compartment Syndrome. Beyoglu Eye J. 2019 Feb 12;4(1):1–4.
4. McCallum E, Keren S, Lapira M, Norris JH. Orbital Compartment Syndrome: An Update With Review Of The Literature. Clin Ophthalmol Auckl NZ. 2019 Nov 7;13:2189–94.
5. Lima V, Burt B, Leibovitch I, Prabhakaran V, Goldberg RA, Selva D. Orbital Compartment Syndrome: The Ophthalmic Surgical Emergency. Surv Ophthalmol. 2009 Jul 1;54(4):441–9.

Patofisiologi Sindrom Komparteme...

Artikel Terkait

  • Cedera Optik Akibat Paparan Sinar Laser
    Cedera Optik Akibat Paparan Sinar Laser
  • Anatomi Fungsional Mata
    Anatomi Fungsional Mata
  • Red Flag Mata Merah Disertai Nyeri
    Red Flag Mata Merah Disertai Nyeri
Diskusi Terkait
dr.M Fauzan Maulana
Dibalas 11 November 2024, 10:25
Tatalaksana trauma mata tersiram air panas
Oleh: dr.M Fauzan Maulana
3 Balasan
Pasien Laki Laki usia 16 th, datang dengan keluhan mata sisi kanan tersiram air panas sejak 1 jam smrs. Mata dirasa perih + nyeri + dan berair + pandangan...
dr.Heri Satryawan
Dibalas 24 April 2024, 08:24
Apakah bisa menggunakan lidocain 7% sebagai anestesi topikal untuk mata?
Oleh: dr.Heri Satryawan
1 Balasan
Mohon arahan dari TS Sekalian, sy bertugas di perifer sering mendapatkan kasus corpal di mata, beberapa kasus di sertai rasa nyeri dan perih, keterbatasan...
Anonymous
Dibalas 15 November 2023, 11:10
Mata terasa perih dan panas terkena lem setan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin diskusi nya dok. Px usia 17 th dtg dgn keluhan mata kiri terkena lem setan, mata terasa perih dan panas, terasa menganjal.. ketika d periksa tidak di...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.