Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Sindrom Kompartemen Orbita annisa-meidina 2025-05-13T10:27:57+07:00 2025-05-13T10:27:57+07:00
Sindrom Kompartemen Orbita
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Sindrom Kompartemen Orbita

Oleh :
dr. Felicia
Share To Social Media:

Prognosis sindrom kompartemen orbita umumnya lebih buruk bila ditemukan gambaran “globe tenting” yang <120°. Sindrom kompartemen orbita merupakan kegawatdaruratan di bidang oftalmologi karena iskemia saraf optik dan retina berisiko menyebabkan gangguan visus sampai kebutaan. Bila dekompresi orbita bisa dilakukan tepat waktu, perbaikan visus umumnya terjadi dalam kurun waktu 4 minggu.[2,4,8,9]

Komplikasi

Komplikasi sindrom kompartemen orbita yang paling ditakutkan adalah gangguan visus hingga kebutaan yang permanen. Hal ini dikarenakan etiologinya, seperti perdarahan retrobulbar, abses, maupun emfisema orbita, dapat menekan suplai pembuluh darah retina maupun saraf optik secara langsung. Kebutaan umumnya dapat terjadi dalam 60–100 menit dari onset gejala.[2,3,6]

Komplikasi juga mungkin terjadi karena tindakan kantotomi dan kantolisis. Contohnya adalah infeksi dan perdarahan, kantolisis yang inkomplit, cedera maupun ruptur bola mata karena faktor iatrogenik, serta gangguan kemampuan palpebra inferior untuk menyangga bola mata.[1]

Prognosis

Prognosis sindrom kompartemen orbita umumnya lebih buruk bila ditemukan “globe tenting” yang <120°. Hal ini dikarenakan proptosis yang terjadi sudah cukup jauh untuk dapat mendorong bola mata ke arah anterior. Pada kondisi ini, pasien lebih berisiko mengalami kebutaan permanen dan memerlukan operasi dekompresi segera.[3–5,14]

Sebelumnya, interval waktu antara onset gejala sampai dilakukannya dekompresi orbita dianggap memengaruhi visus akhir. Namun, hal ini masih dalam pro dan kontra karena onset peningkatan tekanan intraorbita dan gangguan visus pada kondisi ini sulit ditentukan. Studi terbaru menyatakan bahwa interval waktu tersebut tidak memengaruhi outcome visus secara signifikan dalam statistik. Namun, ada studi yang menemukan bahwa visus lebih baik pada mereka yang didekompresi sebelum 2 jam.[3–5,14]

Referensi

1. Desai NM, Shah S u. Lateral Orbital Canthotomy. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557476/
2. American Academy of Ophthalmology (AAO). BCSC. 7.Oculofacial Plastic and Orbital Surgery AAO 2022-2023. 2022.
3. Turgut B, Karanfil FC, Turgut FA. Orbital Compartment Syndrome. Beyoglu Eye J. 2019 Feb 12;4(1):1–4.
4. McCallum E, Keren S, Lapira M, Norris JH. Orbital Compartment Syndrome: An Update With Review Of The Literature. Clin Ophthalmol Auckl NZ. 2019 Nov 7;13:2189–94.
5. Lima V, Burt B, Leibovitch I, Prabhakaran V, Goldberg RA, Selva D. Orbital Compartment Syndrome: The Ophthalmic Surgical Emergency. Surv Ophthalmol. 2009 Jul 1;54(4):441–9.
6. Murali S, Davis C, McCrea MJ, Plewa MC. Orbital compartment syndrome: Pearls and pitfalls for the emergency physician. J Am Coll Emerg Physicians Open. 2021 Mar 6;2(2):e12372.
8. Fattahi T, Brewer K, Retana A, Ogledzki M. Incidence of retrobulbar hemorrhage in the emergency department. J Oral Maxillofac Surg Off J Am Assoc Oral Maxillofac Surg. 2014 Dec;72(12):2500–2.
9. Voss JO, Hartwig S, Doll C, Hoffmeister B, Raguse JD, Adolphs N. The “tight orbit”: Incidence and management of the orbital compartment syndrome. J Cranio-Maxillofac Surg. 2016 Aug 1;44(8):1008–14.
14. Dixon JL, Beams OK, Levine BJ, Papas MA, Passarello BA. Visual outcomes after traumatic retrobulbar hemorrhage are not related to time or intraocular pressure. Am J Emerg Med. 2020 Nov;38(11):2308–12.

Penatalaksanaan Sindrom Komparte...
Edukasi dan Promosi Kesehatan Si...

Artikel Terkait

  • Cedera Optik Akibat Paparan Sinar Laser
    Cedera Optik Akibat Paparan Sinar Laser
  • Anatomi Fungsional Mata
    Anatomi Fungsional Mata
  • Red Flag Mata Merah Disertai Nyeri
    Red Flag Mata Merah Disertai Nyeri
Diskusi Terkait
dr.M Fauzan Maulana
Dibalas 11 November 2024, 10:25
Tatalaksana trauma mata tersiram air panas
Oleh: dr.M Fauzan Maulana
3 Balasan
Pasien Laki Laki usia 16 th, datang dengan keluhan mata sisi kanan tersiram air panas sejak 1 jam smrs. Mata dirasa perih + nyeri + dan berair + pandangan...
dr.Heri Satryawan
Dibalas 24 April 2024, 08:24
Apakah bisa menggunakan lidocain 7% sebagai anestesi topikal untuk mata?
Oleh: dr.Heri Satryawan
1 Balasan
Mohon arahan dari TS Sekalian, sy bertugas di perifer sering mendapatkan kasus corpal di mata, beberapa kasus di sertai rasa nyeri dan perih, keterbatasan...
Anonymous
Dibalas 15 November 2023, 11:10
Mata terasa perih dan panas terkena lem setan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin diskusi nya dok. Px usia 17 th dtg dgn keluhan mata kiri terkena lem setan, mata terasa perih dan panas, terasa menganjal.. ketika d periksa tidak di...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.