Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Sindrom Kompartemen Orbita annisa-meidina 2025-05-13T10:26:56+07:00 2025-05-13T10:26:56+07:00
Sindrom Kompartemen Orbita
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Sindrom Kompartemen Orbita

Oleh :
dr. Felicia
Share To Social Media:

Etiologi sindrom kompartemen orbita dapat berupa perdarahan, abses, maupun udara intraorbita yang menyebabkan iskemia saraf optik dan retina. Penyebab tersering untuk sindrom kompartemen orbita adalah trauma mata, terutama trauma facial dan trauma iatrogenik, misalnya operasi pada area orbita serta injeksi retrobulbar dan peribulbar. Umumnya, etiologi sindrom kompartemen orbita dapat dibedakan menjadi hemoragik dan nonhemoragik.[2,3,6]

Hemoragik

Etiologi hemoragik untuk sindrom kompartemen orbita terutama berhubungan dengan trauma, yaitu trauma iatrogenik dan noniatrogenik. Metastasis suatu kanker juga dapat menyebabkan perdarahan retrobulbar yang lalu menyebabkan sindrom kompartemen orbita.[2–4,6]

Trauma Iatrogenik

Trauma iatrogenik yang menyebabkan perdarahan retrobulbar dapat berakhir menjadi sindrom kompartemen orbita. Trauma iatrogenik dapat terjadi karena operasi di area orbita, sistem lakrimal, kelopak mata, injeksi retrobulbar dan peribulbar, serta operasi kraniofasial, seperti operasi sinus dan bedah saraf.[2–4,6]

Trauma Noniatrogenik

Selain trauma iatrogenik, trauma mata maupun trauma kepala yang menyebabkan perdarahan atau fraktur tulang-tulang pembentuk dinding orbita dapat menyebabkan sindrom kompartemen orbita. Selain itu, barotrauma saat melahirkan, manuver Valsava, bersin dan batuk yang terlalu kuat, juga dapat menyebabkan cedera pembuluh darah dan perdarahan retrobulbar, yang mengakibatkan sindrom kompartemen orbita.[3,4,6]

Penyakit pada Area Orbita

Metastasis kanker ke ruang orbita karena tumor ekstraokular juga dapat menyebabkan perdarahan karena rapuhnya massa. Selain itu, malformasi pembuluh darah maupun sistem limfatik di area orbita dan aneurisma arteri oftalmika juga dapat menyebabkan perdarahan retroorbita dan sindrom kompartemen orbita.[3,4,6]

Nonhemoragik

Etiologi nonhemoragik sindrom kompartemen orbita meliputi:

  • Reaksi inflamasi dan infeksi area orbita, seperti selulitis orbita yang membentuk abses
  • Emfisema orbita
  • Edema di ruang orbita, misalnya karena luka bakar area orbita maupun reaksi alergi terhadap obat yang diinjeksi secara retrobulbar atau peribulbar
  • Resusitasi cairan masif pada pasien dengan luka bakar berat dapat menyebabkan ekstravasasi cairan ke ruang interstitial area orbita

  • Benda asing, misalnya ekstravasasi kontras yang disuntikkan pada arteri meningeal media ke arteri oftalmika yang merupakan cabangnya[1,3]

Faktor Risiko

Faktor risiko sindrom kompartemen orbita meliputi:

  • Gangguan koagulasi, misalnya disseminated intravascular coagulation (DIC)
  • Penggunaan obat antikoagulan, misalnya warfarin

  • Keganasan stadium lanjut yang memungkinkan terjadinya metastasis
  • Graves’ disease karena jaringan intraorbita yang mengalami hiperplasia maupun hipertrofi

  • Systemic lupus erythematosus (SLE)

  • Pasien yang mendapat resusitasi cairan dalam jumlah yang banyak dan cepat, misalnya pasien luka bakar berat[3,7]

Referensi

1. Desai NM, Shah S u. Lateral Orbital Canthotomy. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557476/
2. American Academy of Ophthalmology (AAO). BCSC. 7.Oculofacial Plastic and Orbital Surgery AAO 2022-2023. 2022.
3. Turgut B, Karanfil FC, Turgut FA. Orbital Compartment Syndrome. Beyoglu Eye J. 2019 Feb 12;4(1):1–4.
4. McCallum E, Keren S, Lapira M, Norris JH. Orbital Compartment Syndrome: An Update With Review Of The Literature. Clin Ophthalmol Auckl NZ. 2019 Nov 7;13:2189–94.
6. Murali S, Davis C, McCrea MJ, Plewa MC. Orbital compartment syndrome: Pearls and pitfalls for the emergency physician. J Am Coll Emerg Physicians Open. 2021 Mar 6;2(2):e12372.
7. Colon M, El Khoury L. Orbital compartment syndrome as the first manifestation of SLE. Clin Rheumatol. 2020 Jul;39(7):2223–6.

Patofisiologi Sindrom Komparteme...
Epidemiologi Sindrom Kompartemen...

Artikel Terkait

  • Cedera Optik Akibat Paparan Sinar Laser
    Cedera Optik Akibat Paparan Sinar Laser
  • Anatomi Fungsional Mata
    Anatomi Fungsional Mata
  • Red Flag Mata Merah Disertai Nyeri
    Red Flag Mata Merah Disertai Nyeri
Diskusi Terkait
dr.M Fauzan Maulana
Dibalas 11 November 2024, 10:25
Tatalaksana trauma mata tersiram air panas
Oleh: dr.M Fauzan Maulana
3 Balasan
Pasien Laki Laki usia 16 th, datang dengan keluhan mata sisi kanan tersiram air panas sejak 1 jam smrs. Mata dirasa perih + nyeri + dan berair + pandangan...
dr.Heri Satryawan
Dibalas 24 April 2024, 08:24
Apakah bisa menggunakan lidocain 7% sebagai anestesi topikal untuk mata?
Oleh: dr.Heri Satryawan
1 Balasan
Mohon arahan dari TS Sekalian, sy bertugas di perifer sering mendapatkan kasus corpal di mata, beberapa kasus di sertai rasa nyeri dan perih, keterbatasan...
Anonymous
Dibalas 15 November 2023, 11:10
Mata terasa perih dan panas terkena lem setan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin diskusi nya dok. Px usia 17 th dtg dgn keluhan mata kiri terkena lem setan, mata terasa perih dan panas, terasa menganjal.. ketika d periksa tidak di...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.