Etiologi Sindrom Kompartemen Orbita
Etiologi sindrom kompartemen orbita dapat berupa perdarahan, abses, maupun udara intraorbita yang menyebabkan iskemia saraf optik dan retina. Penyebab tersering untuk sindrom kompartemen orbita adalah trauma mata, terutama trauma facial dan trauma iatrogenik, misalnya operasi pada area orbita serta injeksi retrobulbar dan peribulbar. Umumnya, etiologi sindrom kompartemen orbita dapat dibedakan menjadi hemoragik dan nonhemoragik.[2,3,6]
Hemoragik
Etiologi hemoragik untuk sindrom kompartemen orbita terutama berhubungan dengan trauma, yaitu trauma iatrogenik dan noniatrogenik. Metastasis suatu kanker juga dapat menyebabkan perdarahan retrobulbar yang lalu menyebabkan sindrom kompartemen orbita.[2–4,6]
Trauma Iatrogenik
Trauma iatrogenik yang menyebabkan perdarahan retrobulbar dapat berakhir menjadi sindrom kompartemen orbita. Trauma iatrogenik dapat terjadi karena operasi di area orbita, sistem lakrimal, kelopak mata, injeksi retrobulbar dan peribulbar, serta operasi kraniofasial, seperti operasi sinus dan bedah saraf.[2–4,6]
Trauma Noniatrogenik
Selain trauma iatrogenik, trauma mata maupun trauma kepala yang menyebabkan perdarahan atau fraktur tulang-tulang pembentuk dinding orbita dapat menyebabkan sindrom kompartemen orbita. Selain itu, barotrauma saat melahirkan, manuver Valsava, bersin dan batuk yang terlalu kuat, juga dapat menyebabkan cedera pembuluh darah dan perdarahan retrobulbar, yang mengakibatkan sindrom kompartemen orbita.[3,4,6]
Penyakit pada Area Orbita
Metastasis kanker ke ruang orbita karena tumor ekstraokular juga dapat menyebabkan perdarahan karena rapuhnya massa. Selain itu, malformasi pembuluh darah maupun sistem limfatik di area orbita dan aneurisma arteri oftalmika juga dapat menyebabkan perdarahan retroorbita dan sindrom kompartemen orbita.[3,4,6]
Nonhemoragik
Etiologi nonhemoragik sindrom kompartemen orbita meliputi:
- Reaksi inflamasi dan infeksi area orbita, seperti selulitis orbita yang membentuk abses
- Emfisema orbita
- Edema di ruang orbita, misalnya karena luka bakar area orbita maupun reaksi alergi terhadap obat yang diinjeksi secara retrobulbar atau peribulbar
Resusitasi cairan masif pada pasien dengan luka bakar berat dapat menyebabkan ekstravasasi cairan ke ruang interstitial area orbita
- Benda asing, misalnya ekstravasasi kontras yang disuntikkan pada arteri meningeal media ke arteri oftalmika yang merupakan cabangnya[1,3]
Faktor Risiko
Faktor risiko sindrom kompartemen orbita meliputi:
- Gangguan koagulasi, misalnya disseminated intravascular coagulation (DIC)
- Penggunaan obat antikoagulan, misalnya warfarin
- Keganasan stadium lanjut yang memungkinkan terjadinya metastasis
Graves’ disease karena jaringan intraorbita yang mengalami hiperplasia maupun hipertrofi
- Pasien yang mendapat resusitasi cairan dalam jumlah yang banyak dan cepat, misalnya pasien luka bakar berat[3,7]