Prognosis Adolescent Idiopathic Scoliosis
Prognosis adolescent idiopathic scoliosis (AIS), atau skoliosis idiopatik pada remaja, ditentukan oleh perkembangan kurva dan penatalaksanaannya. Penanganan yang tepat membantu mencegah komplikasi sehingga memberikan prognosis yang lebih baik.[7,21]
Komplikasi
Komplikasi dibagi menjadi komplikasi tanpa penatalaksanaan, komplikasi tata laksana bracing, dan komplikasi pembedahan.
Komplikasi Tanpa Penatalaksanaan
AIS yang tidak ditata laksana berisiko mengalami perkembangan kurva yang tinggi sehingga menimbulkan komplikasi, seperti gejala nyeri ringan atau berat. Kurva yang terus berkembang hingga ekstrim atau Cobb angle >50 derajat dapat menyebabkan gangguan kardiopulmonal, terutama jika skoliosis dominan pada bagian torakal. Secara kosmetik, AIS yang semakin memburuk dapat membuat penderita tidak percaya diri dan menarik diri dari lingkungan.[31,32]
Komplikasi Tata Laksana Bracing
Komplikasi pada penderita AIS masih tetap ada walaupun telah menggunakan alat dan teknologi terbaru. Beberapa komplikasi tata laksana bracing adalah kerusakan kulit, dan perkembangan kurva yang tidak sesuai harapan.[7,21,26]
Komplikasi Pembedahan
Beberapa risiko komplikasi akibat pembedahan skoliosis adalah:
Intraoperative: perdarahan, cedera spinal cord (trauma langsung, traksi, iskemik), pneumothorax, injuri vaskuler, dan hipotensi yang disebabkan karena perfusi jaringan rendah
Postoperative: infeksi, hematoma, kerusakan neurologi seperti total paralisis, pneumonia, ileus obstruksi, atau vena tromboemboli[7,21,26]
Prognosis
Prognosis AIS dikatakan buruk saat perkembangan kurva mencapai >50 derajat di usia tulang yang belum matang (skeletally immature). Terlebih pada perempuan yang status menarche terlambat.[30-33]
Pertumbuhan kelengkungan kurva berkorelasi dengan penyakit kardiopulmoner, terutama pada pasien skoliosis dominan vertebra torakal. Fungsi diastolik miokard mungkin terganggu pada pasien dengan skoliosis.[30-33]
Pencegahan dan penanganan komplikasi juga dikaitkan dengan prognosis pasien. Hasil klinis setelah tata laksana AIS sangat terkait dengan besaran kurva. Banyak penelitian lanjutan jangka panjang pada pasien skoliosis yang dirawat dengan pembedahan. Salah satu penilaian adalah pasien mengalami kualitas hidup yang lebih baik setelah dilakukan terapi pembedahan, termasuk kesehatan mental pasien.[7,21,34]