Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Kontraktur Dupuytren annisa-meidina 2025-03-19T07:25:32+07:00 2025-03-19T07:25:32+07:00
Kontraktur Dupuytren
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Kontraktur Dupuytren

Oleh :
dr. Felicia
Share To Social Media:

Diagnosis kontraktur Dupuytren atau Dupuytren contracture umumnya dapat ditegakkan secara klinis berdasarkan adanya pitting dan penebalan kulit palmar. Selain itu, terdapat nodul padat tanpa nyeri, yang melekat pada kulit dan fascia profunda. Terdapat cords yang mengikuti nodul-nodul tersebut, yang berkontraksi dan menyebabkan deformitas fleksi pada jari tangan yang terpengaruh.[6,7]

Anamnesis

Saat anamnesis, tanyakan apakah ada rasa tertarik atau rasa tebal pada telapak tangan dan jari, terutama bagian pangkal proksimal jari. Jika ada, tanyakan apakah penebalan tersebut sudah ada bertahun-tahun. Progresi biasanya membutuhkan waktu cukup lama. Jari yang paling sering terkena adalah jari ke-4 dan ke-5, tetapi semua jari bisa terkena. Penyakit bisa bilateral maupun unilateral, tidak tergantung pada tangan mana yang dominan.[5-7]

Tanyakan juga kepada pasien apakah merasa ada nodul di tangan. Nodul tersebut umumnya tidak nyeri. Namun, bila nodul besar, ada kemungkinan terjadi kompresi saraf ataupun tenosinovitis yang menyebabkan nyeri.[1]

Anamnesis perlu menggali apakah ada penurunan range of motion (ROM) pada jari-jari tangan, apakah tangan kadang tersangkut dalam saku celana atau saku baju ketika ingin dikeluarkan, dan apakah kemampuan tangan untuk melakukan pekerjaan atau gerakan halus menjadi terbatas. Pasien mungkin kesulitan menggenggam sesuatu atau menulis.[1,5-7]

Selain itu, anamnesis perlu menggali faktor risiko, seperti riwayat Dupuytren pada keluarga pasien, usia pasien, riwayat diabetes mellitus, penyakit liver, alkoholisme, dan epilepsi. Riwayat pekerjaan manual dalam jangka panjang dan riwayat paparan terhadap alat yang bergetar (vibration exposure) >15 tahun juga perlu digali.[3-5]

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik, tampak dan teraba nodul padat yang mungkin lunak dan tidak nyeri. Nodul biasanya melekat pada kulit. Jika jari bergerak saat nodul bergerak, maka kemungkinan bukan kontraktur Dupuytren melainkan masalah pada tendon. Pada kasus kontraktur Dupuytren, di bagian proksimal nodul biasanya tampak ada cord.[1,5-7]

Tampak juga ada grooves atrofik atau pitting pada kulit, yang disebabkan oleh perlekatan dengan fascia di bawahnya. Dokter juga dapat menemukan kontraktur sendi metakarpofalangeal (MCP) atau sendi proksimal interfalangeal (PIP). Perhatikan juga derajat kontraktur fleksi dan periksa adanya hiperekstensi atau kontraktur kompensatori dari sendi distal interfalangeal (DIP).[1,5-7]

Dokter juga dapat melakukan Hueston tabletop test. Jika pasien tidak bisa meletakkan telapak tangan secara rata (flat) pada permukaan meja, maka hasil tes dianggap positif untuk kontraktur Dupuytren.[1,5-7]

Beberapa pasien juga mungkin menunjukkan Garrod nodes, yaitu adanya knuckle pads atau benjolan seperti bantalan pada buku-buku jari. Hal ini menandakan penyakit yang mungkin lebih agresif. Adanya keterlibatan fascia plantaris (penyakit Ledderhose) juga merupakan indikasi penyakit yang lebih parah.[1,5-7]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding kontraktur Dupuytren adalah trigger finger, tenosinovitis stenosis, kista ganglion, dan massa jaringan lunak.[1]

Trigger Finger

Tidak seperti kontraktur Dupuytren, trigger finger biasanya melibatkan nyeri saat fleksi, yang diikuti dengan ketidakmampuan untuk ekstensi jari yang terpengaruh.[1]

Tenosinovitis Stenosis

Tenosinovitis stenosis dapat dibedakan dari kontraktur Dupuytren dengan adanya nyeri dan riwayat overuse atau riwayat trauma.[1,2]

Kista Ganglion

Pada kasus kista ganglion, tampak ada nodul kecil yang bisa bergerak dan teraba lunak saat palpasi di MCP.[1]

Massa Jaringan Lunak

Massa jaringan lunak perlu dipertimbangkan jika pasien masih berusia jauh lebih muda daripada pasien kontraktur Dupuytren pada umumnya dan tidak ada faktor risiko kontraktur Dupuytren.[1]

Pemeriksaan Penunjang

Saat ini tidak ada pemeriksaan penunjang khusus untuk kontraktur Dupuytren. Selain itu, pemeriksaan penunjang umumnya tidak diperlukan karena diagnosis bisa ditegakkan secara klinis. Namun, pada kasus tertentu, pemeriksaan penunjang bisa dilakukan untuk mengidentifikasi faktor risiko, seperti diabetes mellitus, epilepsi, dan penyakit liver.

Pencitraan umumnya tidak diperlukan, tetapi foto rontgen tangan mungkin dilakukan jika perlu menyingkirkan kemungkinan abnormalitas tulang. Ultrasound dapat menampilkan adanya penebalan fascia palmaris dan nodul.[1,2]

Tabel 1. Derajat Keparahan Kontraktur Dupuytren

Derajat Keparahan Karakteristik Klinis
Derajat 1 Ada penebalan nodul dan pita di aponeurosis palmaris, yang mungkin disertai dengan abnormalitas kulit.
Derajat 2 Ada perkembangan cords di area pretendinosa maupun jari, dengan limitasi ekstensi jari.
Derajat 3 Ada kontraktur fleksi

Sumber: dr. Felicia Sutarli, Alomedika, 2025.[1]

Referensi

1. Kovacs E. Dupuytren Contracture. Medscape. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/329414-overview
2. Walthall J, Anand P, Rehman UH. Dupuytren Contracture. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK526074/
3. Ruettermann M, Hermann RM, Khatib-Chahidi K, Werker PMN. Dupuytren's Disease-Etiology and Treatment. Dtsch Arztebl Int. 2021 Nov 19;118(46):781-788. doi: 10.3238/arztebl.m2021.0325.
4. van den Berge BA, Wiberg A, Werker PMN, Broekstra DC, Furniss D. Dupuytren's disease is a work-related disorder: results of a population-based cohort study. Occup Environ Med. 2023 Mar;80(3):137-145. doi: 10.1136/oemed-2022-108670.
5. Grazina R, Teixeira S, Ramos R, et al. Dupuytren's disease: where do we stand? EFORT Open Rev. 2019 Feb 20;4(2):63-69. doi: 10.1302/2058-5241.4.180021.
6. Dutta A, Jayasinghe G, Deore S, et al. Dupuytren's Contracture - Current Concepts. J Clin Orthop Trauma. 2020 Jul-Aug;11(4):590-596. doi: 10.1016/j.jcot.2020.03.026.
7. Boe C, Blazar P, Iannuzzi N. Dupuytren Contractures: An Update of Recent Literature. J Hand Surg Am. 2021 Oct;46(10):896-906. doi: 10.1016/j.jhsa.2021.07.005.

Epidemiologi Kontraktur Dupuytren
Penatalaksanaan Kontraktur Dupuy...

Artikel Terkait

  • Kontraktur Dupuytren: Terapi Injeksi vs Bedah – Telaah Jurnal Alomedika
    Kontraktur Dupuytren: Terapi Injeksi vs Bedah – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 03 April 2025, 17:10
Pasien dengan De Quervain Tenosynovitis kita rujuk ke spesialis apa?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, pasien dengan De Quervain Tenosynovitis baiknya dirujuk ke saraf atau orthopedi?
Anonymous
Dibalas 01 Maret 2025, 08:37
Nyeri Pergelangan Tangan Kanan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
TS tolong diskusinya untuk diagnosis dan penanganan paling tepat bagi pasien saya. Wanita, 35 tahun, mengeluhkan nyeri pergelangan tangan kanan terutama jika...
Anonymous
Dibalas 09 Agustus 2023, 09:36
Tata laksana pasien synovitis kronis
Oleh: Anonymous
1 Balasan
alo dok, saya ada pasien wanita usia 52 th da0tang dengan keluhan kaki bengkak post operasi pengambilan cairan di kaki sebelah kiri sudah 1 bulan post op tp...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.