Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Kontraktur Dupuytren annisa-meidina 2025-03-19T07:43:59+07:00 2025-03-19T07:43:59+07:00
Kontraktur Dupuytren
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Kontraktur Dupuytren

Oleh :
dr. Felicia
Share To Social Media:

Menurut data epidemiologi, prevalensi kontraktur Dupuytren atau Dupuytren contracture di Asia hanya sekitar 3%. Prevalensi paling tinggi ditemukan pada orang keturunan Eropa Utara. Di Eropa Utara, prevalensi berkisar antara 4–39%.[1]

Global

Populasi keturunan Eropa Utara memiliki prevalensi paling tinggi untuk penyakit ini. Di Asia, prevalensi hanya sekitar 3% dan lebih sering melibatkan telapak tangan daripada jari-jari tangan. Sekitar 80% kasus penyakit ini terjadi pada pria (semua ras) dan paling sering terjadi di dekade ke-5 atau ke-6 kehidupan. Penyakit pada pria juga cenderung lebih parah daripada pada wanita.

Pada pria, kontraktur Dupuytren bilateral lebih sering ditemukan daripada pada wanita, yaitu dengan prevalensi 59% berbanding 43%. Baik pada pria maupun wanita, prevalensi cenderung meningkat seiring pertambahan usia. Prevalensi di usia 55 tahun adalah 12%, sedangkan prevalensi di usia 75 tahun adalah 29%. Kondisi ini lebih sering ditemukan pada pasien dengan gangguan endokrin dan metabolik, seperti diabetes mellitus tipe 1 dan diabetes mellitus tipe 2.[1,2,5]

Indonesia

Saat ini data epidemiologi kontraktur Dupuytren di Indonesia belum tersedia. Studi epidemiologi nasional masih diperlukan.

Mortalitas

Kontraktur Dupuytren sendiri umumnya tidak menyebabkan mortalitas, tetapi dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup yang signifikan, karena deformitas tangan dan komplikasinya dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun, terdapat studi yang menunjukkan bahwa kontraktur Dupuytren merupakan salah satu prediktor peningkatan risiko kematian, yang diperkirakan terjadi karena adanya asosiasi antara gangguan genetik pada kontraktur Dupuytren dan keganasan.[1,9]

Referensi

1. Kovacs E. Dupuytren Contracture. Medscape. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/329414-overview
2. Walthall J, Anand P, Rehman UH. Dupuytren Contracture. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK526074/
5. Grazina R, Teixeira S, Ramos R, et al. Dupuytren's disease: where do we stand? EFORT Open Rev. 2019 Feb 20;4(2):63-69. doi: 10.1302/2058-5241.4.180021.
9. Kuo RYL, Ng M, Prieto-Alhambra D, Furniss D. Dupuytren's Disease Predicts Increased All-Cause and Cancer-Specific Mortality: Analysis of a Large Cohort from the U.K. Clinical Practice Research Datalink. Plast Reconstr Surg. 2020 Mar;145(3):574e-582e. doi: 10.1097/PRS.0000000000006551.

Etiologi Kontraktur Dupuytren
Diagnosis Kontraktur Dupuytren

Artikel Terkait

  • Kontraktur Dupuytren: Terapi Injeksi vs Bedah – Telaah Jurnal Alomedika
    Kontraktur Dupuytren: Terapi Injeksi vs Bedah – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 03 April 2025, 17:10
Pasien dengan De Quervain Tenosynovitis kita rujuk ke spesialis apa?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, pasien dengan De Quervain Tenosynovitis baiknya dirujuk ke saraf atau orthopedi?
Anonymous
Dibalas 01 Maret 2025, 08:37
Nyeri Pergelangan Tangan Kanan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
TS tolong diskusinya untuk diagnosis dan penanganan paling tepat bagi pasien saya. Wanita, 35 tahun, mengeluhkan nyeri pergelangan tangan kanan terutama jika...
Anonymous
Dibalas 09 Agustus 2023, 09:36
Tata laksana pasien synovitis kronis
Oleh: Anonymous
1 Balasan
alo dok, saya ada pasien wanita usia 52 th da0tang dengan keluhan kaki bengkak post operasi pengambilan cairan di kaki sebelah kiri sudah 1 bulan post op tp...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.