Edukasi dan Promosi Kesehatan Tendinopati Achilles
Edukasi dan promosi kesehatan pada tendinopati achilles mencakup penjelasan kemungkinan rekurensi gejala dan pencegahan keparahan. Tindakan yang direkomendasikan harus dijelaskan dengan baik agar prognosis baik, termasuk terapi latihan eksentrik, adaptasi alas kaki, peregangan dan pemanasan, kenaikan intensitas olahraga bertahap, fisioterapi, dan extracorporeal shock wave therapy (ESWT).[2]
Edukasi Pasien
Untuk mencegah keparahan penyakit tendinopati achilles kronis, pasien perlu diedukasi agar mengistirahatkan tendon achilles, melakukan tapping technique, terapi fisioterapi, serta mempertimbangkan terapi pembedahan jika terapi konservatif tidak berhasil.[2,12,19-21]
Pasien perlu diberi pengertian bahwa medikamentosa analgesik, seperti ibuprofen, indometasin, naproxen, dan celecoxib, hanya memberikan efek antinyeri jangka pendek. Selain itu, perlu juga diberi pemahaman bahwa meskipun sudah dilakukan terapi, baik konservatif maupun operatif, gejala tetap dapat muncul kembali. Terutama jika melakukan aktivitas fisik yang membebani tendon achilles.[6,14,15]
Tendon Achilles Diistirahatkan
Tendon achilles dapat diistirahatkan dengan mengganti tipe olahraga menjadi low impact dan tidak membebani tendon achilles. Jika seorang atlet mengalami tendinopati achilles, dapat melakukan cross training sambil menunggu kondisi tendon membaik. Beberapa aktivitas yang tidak terlalu melibatkan plantarfleksi misalnya berenang, bersepeda (pedal pada heel), dan aqua jogging.
Pada kasus yang lebih ringan, pelari dapat terus berlari dengan mengurangi jarak latihan dan menghindari jalan yang tidak rata. Sedangkan pada kondisi berat, perlu untuk beristirahat total dengan kruk, walking cast, atau boot untuk sementara waktu. Untuk anjuran latihan fisik yang tepat, pasien sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis rehabilitasi medik.
Selama terapi fisik, pasien diedukasi mengenai peregangan yang adekuat sebelum aktivitas fisik agar tendinopati achilles tidak rekuren. Selain itu, perlu juga diedukasi terkait teknik olahraga dan penggunaan alas kaki yang tepat.[2,12,19-21]
Tapping Technique
Tapping technique bertujuan untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan fungsi tendon achilles. Pasien tendinopati achilles midportion sebaiknya tidak menggunakan therapeutic elastic tape, tetapi rekomendasi ini hanya berdasarkan pendapat ahli dan belum ada bukti ilmiah yang kuat.[2,12,19-21]
Fisioterapi
Beberapa anjuran fisioterapi adalah:
- Terapi pijat, seperti deep friction massage, bertujuan untuk mobilisasi jaringan lunak yang dipercaya dapat mengurangi nyeri serta meningkatkan mobilitas dan fungsi tendon achilles. Namun, rekomendasi ini hanya berdasar pendapat ahli, belum ada bukti ilmiah yang kuat
- Terapi latihan eksentrik setiap hari selama 12 minggu dapat mengurangi nyeri dan mencegah penyakit menjadi kronis. Latihan terdiri dari peregangan dan kontraksi otot di bawah pengawasan ahli fisioterapi
Extracorporeal shock wave therapy (ESWT) secara rutin akan mempercepat proses perbaikan
- Penggunaan kompres dingin memiliki bukti ilmiah yang bertentangan mengenai efeknya pada tendon achilles[2,12,19-21]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pencegahan tendinopati achilles tidak banyak diketahui atau diteliti, tetapi pada populasi spesifik seperti pemain bola dan anggota militer, latihan keseimbangan, dan penggunaan shock absorbing insoles dapat bermanfaat.[6]
Upaya pencegahan tendinopati di antaranya:
- Adaptasi alas kaki, terutama pemilihan alas kaki lari penting untuk menyediakan bantalan yang cukup pada saat mengayunkan kaki pertama kali saat berlari (heel strike)
- Latihan pemanasan, dilakukan secara rutin untuk meregangkan otot betis sebelum berolahraga
- Latihan pendinginan dilakukan yang cukup setelah berolahraga
- Peningkatan bertahap intensitas olahraga, yaitu jarak dan kecepatan berlari ditingkatkan 10% setiap minggu, hindari lari yang terburu-buru, dan lari pada medan yang tidak rata[2,12]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini