Epidemiologi Tendinopati Achilles
Epidemiologi tendinopati achilles bagian tengah atau midportion adalah 0,2% pada populasi umum, dan sekitar 9% pada pelari rekreasional. Cedera tendon achilles pada pelari terjadi sebanyak 10 kali lipat dari populasi umum. Sekitar 30–50% cedera terkait olahraga terjadi pada tendon achilles.[8,9]
Global
Tendon achilles mempunyai insidensi cedera kumulatif seumur hidup sebanyak 24% pada atlet, terutama olahraga berlari atau melompat. Prevalensi cedera akibat olahraga lari antara 11–85%, atau 2,5−59 cedera per 1000 jam aktivitas lari.[2]
Suatu studi menyebutkan frekuensi tendinopati achilles sebanyak 1–2% pada atlet remaja elit. Studi lain menyebutkan frekuensi cedera sebanyak 9% pada atlet rekreasional. Di Belanda, tingkat insidensi tendinopati achilles bagian tengah mencapai 1,85 per 1000 pasien. Pada studi lain, prevalensi tendinopati achilles bagian tengah adalah 2,01 per 1000 pasien.[1,2,8,9]
Insidensi cedera tendon achilles seumur hidup adalah 2,35 per 1000 yang berkaitan erat dengan aktivitas olahraga. Insidensi meningkat pada pria yang lebih tua. Insidensi ruptur tendon achilles adalah 2,1 per 100.000 orang per tahun, dan kebanyakan kasus terjadi pada pria, dengan rasio pria:wanita adalah 3,5:1.[2]
Indonesia
Belum ada data epidemiologi tendinopati achilles di Indonesia.
Mortalitas
Tidak ada data mengenai mortalitas terkait kondisi tendinopati achilles. Namun, dapat menyebabkan komplikasi pengurangan range of motion. Stenson et al menemukan bahwa seiring dengan peningkatan faktor resiko, kemungkinan kegagalan pada terapi konservatif juga meningkat. Komplikasi ini dapat menyebabkan gangguan pergerakan pergelangan kaki pada keseharian pasien.[2,12]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini