Patofisiologi Tendinopati Achilles
Patofisiologi tendinopati achilles belum diketahui secara jelas. Namun, terdapat beberapa teori yang telah diteliti, yaitu disrupsi kolagen, peradangan, atau respon sel tendon. Secara histopatologi, diagnosis tendinopati achilles terdiri dari tendinitis, tendinosis, dan paratendinitis.[5]
Anatomi Tendon Achilles
Tendon achilles terdiri dari serat kolagen tipe 1 yang sangat kuat dan sangat lentur. Tendon diselubungi oleh lapisan tipis jaringan ikat yang disebut paratenon, yang kaya elastin dan penetratif ke dalam tendon untuk menjaga kumpulan kolagen tetap rapat tetapi tetap dapat bergerak. Paratenon juga kaya pembuluh darah yang menerima darah dari junction muskulotendinosa dan osteotendinosa.[2]
Tendon achilles merupakan penyatuan (confluence) dari otot gastrocnemius dan soleus. Tendon achilles terdiri dari tiga kepala otot, yaitu otot soleus yang monoartikuler, serta otot plantaris dan otot gastrocnemius yang biartikular. Otot soleus berasal dari permukaan posterior bagian atas tibia, dan otot ini terletak lebih profundal daripada otot gastrocnemius.[2]
Terdapat dua lokasi yang sering terjadi tegangan mekanis pada tendon, yaitu pada bagian medial/sentral paratenon dan bagian tengah tendon. Lokasi ini merupakan daerah tersering terjadi cedera.[2]
Teori Patologi Tendinopati Achilles
Beberapa teori diajukan untuk menjelaskan penyebab tendinopati, salah satunya adalah tendon pathology continuum model. Teori ini menjelaskan bahwa ketidakseimbangan beban dengan faktor intrinsik, seperti genetik, adipositas, dislipidemia, dan diabetes mellitus, dapat menyebabkan degenerasi dan penurunan kemampuan regenerasi pada tendon achilles.[1]
Tendinopati achilles pada intinya merupakan kegagalan proses penyembuhan yang mencakup tiga tahap yang berbeda dan terus-menerus, yaitu:
- Tendinopati reaktif, proses awal yang ditandai dengan proliferasi tenosit, peningkatan produksi protein, dan penebalan tendon
- Ketidakmampuan memperbaiki tendon, terdapat peningkatan produksi protein lebih lanjut dan disrupsi serat kolagen fokal
- Tendinopati degeneratif, mencakup kematian sel, disorganisasi yang luas pada kolagen dan area yang terisi pembuluh darah dan saraf[6]
Teori ini direvisi pada tahun 2016 dengan menambahkan keterkaitan nyeri tendon pada teori continuum, yaitu mengaitkan teori tendon reaktif dan reactive-on-late disrepair atau degenerative tendon pathology.[5]
Tendinitis Achilles
Tendinitis achilles, atau sering disebut juga tendinitis achilles adalah peradangan akut pada tendon achilles. Terjadi akibat trauma akut, penggunaan berlebihan, atau kurangnya latihan.[2,3]
Tendinosis Achilles
Pada tendinosis achilles tidak terjadi proses peradangan akut. Namun, terjadi akibat perubahan degeneratif struktur tendon dan selubungnya yang menyebabkannya rentan mengalami kerusakan.[2,3]
Paratenonitis Achilles
Paratenonitis achilles adalah peradangan pada lapisan terluar tendon yang berkaitan dengan tenosinovitis dan tenovaginitis. Adanya proses patologi ini menghasilkan edema dan eksudat yang menyebabkan krepitasi dan hambat gerak tendon di balik selubung. Kondisi ini bisa bersifat kronik ketika terbentuk adhesi atau jaringan ikat imatur. Peradangan kronis dapat memicu neovaskularisasi yang memicu ruptur tendon achilles sehingga menyulitkan terapi.[2]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini