Prognosis Tendinopati Achilles
Prognosis tendinopati achilles adalah baik jika penatalaksanaan dilakukan awal dan adekuat. Gejala kondisi ini akan membaik setelah terapi konservatif selama 6 bulan, jika gagal maka dibutuhkan terapi pembedahan. Komplikasi tendinopati achilles bisa mayor seperti ruptur tendon, deep vein thrombosis, atau distrofi refleks.[2,12]
Komplikasi
Tinjauan sistematis oleh Lohrer et al menemukan bahwa tingkat keberhasilan penanganan bedah invasif minimal jika dibandingkan dengan bedah terbuka tidak jauh berbeda, yaitu rata-rata 83,4%, dan tidak ada perbedaan pada aspek kepuasan pasien. Namun, tingkat komplikasi prosedur invasif minimal jauh lebih rendah.[1,2]
Baltes et al mengklasifikasikan komplikasi tendinopati achiles sebagai berikut:
- Komplikasi mayor: ruptur tendon achilles, operasi ulang, deep vein thrombosis, distrofi refleks, neuralgia persisten, infeksi dalam, dan masalah luka mayor
- Komplikasi minor: ketidaknyamanan, infeksi superfisial, masalah luka minor, sensitivitas skar, hipertrofi, parestesia ringan, dan rawat inap yang memanjang[2,8,12]
Terapi pembedahan memberikan hasil yang baik pada 89,6% kasus, dengan rerata tingkat komplikasi 18,3%. Terdiri dari komplikasi minor sebanyak 15,7% dan komplikasi mayor 2,6% pada terapi bedah tendinopati insersi achilles.[2,13]
Prognosis
Prognosis cedera tendon achilles baik, tetapi ada risiko pengurangan range of motion. Keberhasilan intervensi bedah pada tendinosis insersi achilles (TAI) cukup baik dengan angka keberhasilan mencapai lebih dari 80%.
Stenson et al menemukan bahwa seiring dengan peningkatan faktor risiko, kemungkinan kegagalan pada terapi konservatif juga meningkat. Sedangkan studi retrospektif oleh Sanalla et al menemukan bahwa penguatan tendon achilles dengan autograft tulang tendon efektif memberikan hasil yang diharapkan, dengan risiko komplikasi rendah.[2,18]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini