Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Hyaline Membrane Disease annisa-meidina 2023-07-10T10:37:24+07:00 2023-07-10T10:37:24+07:00
Hyaline Membrane Disease
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Hyaline Membrane Disease

Oleh :
dr.Nailla Fariq Alfiani
Share To Social Media:

Hyaline membrane disease (HMD) merupakan gangguan pernapasan yang sering terjadi pada bayi prematur dengan paru yang belum sepenuhnya matang. Hyaline membrane disease merupakan bagian dari neonatal respiratory distress syndrome. Paru yang belum matang menyebabkan defisiensi surfaktan, baik secara kualitas dan kuantitas, yang lambat laun dapat menyebabkan gagal napas pada bayi.[1-3]

Gagal napas pada hyaline membrane disease terjadi karena buruknya komplians paru. Defisiensi surfaktan menyebabkan terjadinya insufisiensi pertukaran gas akibat peningkatan tegangan permukaan di alveolus selama ekspirasi. Selanjutnya alveolus menjadi kolaps dan lambat laun terjadi atelektasis yang menyebabkan hipoksia, lalu terjadi asidosis hingga gagal napas yang dapat berakhir pada kematian.[1,3]

HMD

Hyaline membrane disease disebabkan oleh defisiensi surfaktan, baik karena produksi yang tidak memadai atau inaktivasi surfaktan karena prematuritas paru. Bayi yang lahir prematur merupakan yang paling sering mengalami kondisi ini. Faktor risiko lainnya yang dapat menyebabkan hyaline membrane disease adalah berat badan lahir <2500 gram, kehamilan kembar, riwayat asfiksia perinatal, riwayat diabetes pada ibu, ketuban pecah dini, dan partus presipitatus setelah perdarahan antenatal.[4,5]

Diagnosis hyaline membrane disease ditegakkan melalui tampilan klinis seperti takipnea, napas cuping hidung, pernapasan grunting, retraksi dinding dada, dan sianosis. Pada pemeriksaan radiologi ditemukan reticulogranula appearance dengan atau tanpa airbronchogram. Pada pemeriksaan analisis gas darah dapat ditemukan hipoksemia hingga hiperkapnia.[6-8]

Pencegahan hyaline membrane disease dilakukan saat masa prenatal pada kehamilan yang berpotensi mengalami persalinan preterm, yakni dengan diberikan steroid prenatal. Setelah bayi lahir, tatalaksana yang dapat diberikan pada kondisi hyaline membrane disease adalah bantuan napas dan pemberian surfaktan. Bantuan napas yang digunakan mencakup Continuous Positive Airways Pressure (CPAP) hingga ventilasi mekanik. Pemberian terapi cairan dan nutrisi berguna untuk menstabilkan kadar elektrolit dan glukosa sehingga mencegah morbiditas.[6,9]

Referensi

1. Minuye Birihane B, Alebachew Bayih W, Yeshambel Alemu A, Belay DM, Demis A. The burden of hyaline membrane disease, mortality and its determinant factors among preterm neonates admitted at Debre Tabor General Hospital, North Central Ethiopia: A retrospective follow up study. PLoS One. 2021 Mar 30;16(3):e0249365. doi: 10.1371/journal.pone.0249365. PMID: 33784349; PMCID: PMC8009412.
2. Agustina N, Fitrianto A. Karakteristik Input dan Luaran Neonatus dengan Terapi Surfaktan Metode Intubation-Surfactant-Extubation (Insure). Mandala Of Health, 2020. 13(1), 1-12. doi:10.20884/1.mandala.2020.13.1.2289. http://jos.unsoed.ac.id/index.php/mandala/article/view/2289
3. Manandhar SR. Outcome of Surfactant Replacement Therapy in Preterm Babies with Hyaline Membrane Disease at Neonatal Intensive Care Unit of a Tertiary Hospital. Birat Journal of Health Sciences. 2019. 3. 537-541. 10.3126/bjhs.v3i3.22171. https://www.researchgate.net/publication/330099646_Outcome_of_Surfactant_Replacement_Therapy_in_Preterm_Babies_with_Hyaline_Membrane_Disease_at_Neonatal_Intensive_Care_Unit_of_a_Tertiary_Hospital
4. Yadav S, Lee B, Kamity R. Neonatal Respiratory Distress Syndrome. [Updated 2022 Jul 25]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560779/
5. Efriza E, Putri UM, Gusmira YH. Gambaran Faktor Risiko Respiratory Distress Syndrome Pada Neonatus di RSUP dr M. Djamil Padang . HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan, 2022. 1(2), 73-80. https://doi.org/10.51878/healthy.v1i2.1064
6. Ndour D, Gueye M. Diagnostic and Management of Hyaline Membrane Disease. 2018. https://www.researchgate.net/publication/326817024_Diagnostic_and_Management_of_Hyaline_Membrane_Disease
7. Marzani AB, Hartono ARS, Monalisa C, Putri CT, et al. Hyaline Membrane Disease in Preterm Newborn. Medical Clinical Update Journal, 2022. vol. 1, no.1
2022. https://doi.org/10.58376/mcu.v1i1.14
8. Martin R. Respiratory Distress Syndrome (RDS) in The Newborn: Clinical Features and Diagnosis. Uptodate. 2023. https://medilib.ir/uptodate/show/5055
9. Ma CC, Ma S. The role of surfactant in respiratory distress syndrome. Open Respir Med J. 2012;6:44-53. doi: 10.2174/1874306401206010044. Epub 2012 Jul 13. PMID: 22859930; PMCID: PMC3409350.

Patofisiologi Hyaline Membrane D...

Artikel Terkait

  • Efektivitas Kortikosteroid Antenatal untuk Maturasi Paru Janin Prematur
    Efektivitas Kortikosteroid Antenatal untuk Maturasi Paru Janin Prematur
  • Pengaruh Jangka Panjang Kortikosteroid Antenatal terhadap Kesehatan Bayi
    Pengaruh Jangka Panjang Kortikosteroid Antenatal terhadap Kesehatan Bayi
  • Menilai Pertumbuhan Bayi Prematur
    Menilai Pertumbuhan Bayi Prematur
  • Pedoman Asupan Nutrisi bagi Bayi Prematur
    Pedoman Asupan Nutrisi bagi Bayi Prematur
  • Efek Neuroprotektif Magnesium Sulfat Antenatal pada Prematuritas
    Efek Neuroprotektif Magnesium Sulfat Antenatal pada Prematuritas

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. lukmanul hafiz
Dibalas 13 November 2020, 10:58
Live Webinar Alomedika - Peran Nutrisi dan Monitoring Tumbuh Kembang Anak Lahir Prematur. Sabtu, 14 November 2020 (09.00-11.00 WIB)
Oleh: dr. lukmanul hafiz
3 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Webinar dengan topik “Peran Nutrisi dan Monitoring Tumbuh Kembang Anak Lahir Prematur”. Topik akan dibawakan oleh "dr. Putri...
dr. lukmanul hafiz
Dibalas 11 September 2020, 22:50
Live Webinar Alomedika - Dukungan Nutrisi untuk Kejar Tumbuh Bayi Prematur dan BBLR 3. Minggu 13 September 2020 (09.00-11.00 WIB)
Oleh: dr. lukmanul hafiz
1 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan rangkaian terakhir Live Webinar Alomedika yang berjudul "Dukungan Nutrisi untuk Kejar Tumbuh Bayi Prematur dan Berat Badan Lahir...
dr.Ruby Aurora Primapuspita Widya Kuntarto
Dibalas 02 Januari 2020, 15:47
Risiko terjadinya birth defect pada Ibu yang mengalami flu dengan demam dan tanpa demam
Oleh: dr.Ruby Aurora Primapuspita Widya Kuntarto
4 Balasan
Alodokter izin bertanya Dok, saya menemukan artikel dan riset dan CDC tahun 2017 yang mengatakan jika ibu terkena flu disertai demam pada trimester 1 maka...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.