Diagnosis Hyaline Membrane Disease
Diagnosis hyaline membrane disease (HMD) dicurigai pada bayi prematur dengan takipnea, napas cuping hidung, pernapasan grunting, retraksi dinding dada, dan sianosis. Pemeriksaan radiologi bisa menunjukkan adanya reticulogranula appearance dengan atau tanpa airbronchogram. Analisis gas darah dapat menunjukkan hipoksemia hingga hiperkapnia.[6-8]
Anamnesis
Anamnesis berguna untuk mengetahui fakto risiko terjadinya HMD. Adapun anamnesis yang perlu ditanyakan terkait dengan faktor maternal dan riwayat persalinan.
Riwayat Ibu
Risiko bayi lahir prematur dan mengalami HMD meningkat pada usia ibu <20 tahun atau >35 tahun. Risiko juga meningkat pada ibu dengan status sosioekonomi yang buruk.[1,13-15]
Riwayat Antenatal
Riwayat antenatal ibu yang perlu digali mencakup adanya anemia selama hamil, kekurangan energi kronis, hipertensi, dan diabetes. Tanyakan juga mengenai penyulit selama kehamilan, seperti perdarahan antenatal, infeksi selama kehamilan, adanya oligohidramnion atau polihidramnion, serta kehamilan multipel.[1,5,15,20,22]
Riwayat Persalinan
Riwayat persalinan yang perlu ditanyakan adalah apakah ibu melahirkan normal atau sectio caesarea. Persalinan dengan sectio caesarea telah dikaitkan dengan defisiensi surfaktan meskipun asosiasi ini masih menjadi perdebatan.[9,18]
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang perlu dilakukan pada HMD terutama menilai pola sesak dan tanda gagal napas.[1,8,9]
Pemeriksaan Awal
Lakukan penilaian berat badan bayi karena HMD dilaporkan meningkat risikonya pada bayi dengan berat badan lahir rendah. Jika usia gestasi ibu saat bayi lahir tidak diketahui, lakukan pemeriksaan tanda prematuritas bayi, seperti lanugo yang masih banyak dan kulit merah dengan vena yang tampak, karena HMD banyak terjadi pada bayi prematur.[1,17,21]
Pemeriksaan Pola Sesak
Bayi dengan HMD akan tampak mengalami takipnea, ekspirasi grunting, nasal flaring, napas cuping hidung, retraksi dinding dada, maupun sianosis.[4,6,9]
Diagnosis Banding
Diagnosis banding HMD yang sering muncul adalah transient tachypnea of the newborn, meconium aspiration syndrome, dan cyanotic congenital heart disease.[4,21,22]
Transient Tachypnea of The Newborn
Transient tachypnea of the newborn (TTN) memiliki tampilan sesak seperti HMD namun dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 24 jam. Berbeda dengan HMD, TTN terjadi pada bayi lahir cukup bulan atau mendekati cukup bulan. TTN biasanya terjadi karena keterlambatan penyerapan dan pembersihan cairan paru bayi. Awitan gejala biasanya segera setelah bayi lahir hingga 2 jam. Pada pemeriksaan radiologi, bisa tampak perihilar streaking, perihilar interstitial edema, tanpa gambaran reticulo-granular ground glass difus seperti HMD.[4,9]
Meconium Aspiration Syndrome
Meconium aspiration syndrome (MAS) memiliki tampilan sesak hampir sama dengan HMD namun pada pemeriksaan auskultasi paru ditemukan bunyi ronkhi sedangkan pada HMD tidak ada ronkhi. Berbeda dengan HMD, MAS lebih banyak terjadi pada bayi post matur.
MAS disebabkan oleh pasase mekonium intrauterin dan aspirasi yang menyebabkan obstruksi jalan napas bayi. Awitan kejadian segera setelah lahir. Pada pemeriksaan radiologi ditemukan asimetri patchy opacities, hiperinflasi paru, diafragma flattening dan juga atelektasis.[9,27]
Cyanotic Congenital Heart Disease
Cyanotic congenital heart disease (CCHD) memiliki tampilan sesak seperti HMD namun pada pemeriksaan auskultasi toraks ditemukan murmur jantung dan ronkhi paru. CCHD dapat diketahui sejak prenatal. Pada pemeriksaan radiologi dapat ditemukan bentuk jantung yang berbeda sesuai dengan anatomi jantung yang terkena. Untuk mendiagnosis diperlukan pemeriksaan penunjang lain seperti echocardiography.[4,28]
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat membantu menegakkan diagnosis HMD adalah pemeriksaan radiologi dan analisis gas darah.[6-9]
Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan radiologi pada HMD berdasarkan derajat cedera pada paru dikelompokkan menjadi:
- Derajat 1: gambaran paru terjadi sedikit penurunan transparansi paru dengan sedikit granular
- Derajat 2: gambaran paru mengalami penurunan transparansi halus dengan peningkatan airbronchogram yang tumpang tindih dengan jantung (tanda reaksi alveolar paru)
- Derajat 3: hampir sama seperti derajat 2, tetapi dengan penurunan transparansi yang semakin kuat secara bertahap serta diafragma dan jantung semakin buram
- Derajat 4: white lung, opasitas paru homogen[6,7]
Pemeriksaan Analisis Gas Darah (AGD)
Pemeriksaan AGD pada HMD bukan bertujuan untuk menegakkan diagnosis, namun digunakan untuk pengambilan keputusan penggunaan ventilasi mekanik. Pada AGD bisa ditemukan adanya hipoksemia, hiperkapnia, dan asidosis respiratori.[6,8,9]