Etiologi Hyaline Membrane Disease
Etiologi hyaline membran disease (HMD) adalah defisiensi surfaktan. Faktor risiko utama yang dapat membuat terjadinya defisiensi surfaktan pada HMD adalah kelahiran prematur.[1,6,9,12]
Etiologi Hyaline Membrane Disease
Pada HMD terjadi defisiensi surfaktan akibat penurunan kuantitas dan kualitas. Populasi yang terbanyak mengalami HMD adalah bayi prematur. Defisiensi surfaktan tersebut menyebabkan paru menjadi kolaps, terjadi atelektasis, dan terbentuk membran hialin di alveolus.[6,9]
Faktor Risiko
Faktor risiko defisiensi surfaktan adalah berbagai kondisi yang dapat membuat kelahiran bayi prematur. Defisiensi surfaktan juga lebih berisiko terjadi pada bayi yang lahir dari ibu dengan diabetes maternal, jenis kelamin laki-laki, dan bayi yang lahir secara sectio caesarea.[1,6,9,12]
Faktor Risiko Kelahiran Prematur
Faktor risiko yang dapat menyebabkan kelahiran prematur antara lain:
- Stress fisik maupun psikis dapat menyebabkan kontraksi prematur
- Infeksi maternal, seperti infeksi saluran kemih (ISK), korioamnionitis, atau ketuban pecah dini
- Kondisi gawat janin
- Kegawatan maternal seperti eklamsia, solusio plasenta, dan perdarahan antepartum
- Usia ibu saat mengandung <20 tahun atau >35 tahun
- Kehamilan multipel[13-15]
Diabetes Maternal
Diabetes dapat menyebabkan defisiensi surfaktan pada janin karena peningkatan resistensi insulin pada janin dapat menghambat sintesis surfaktan.[9,16,17]
Sectio Caesarea
Persalinan sectio caesarea dihubungkan dengan HMD karena produksi glukokortikoid yang lebih rendah dibandingkan persalinan pervaginam. Glukokortikoid diketahui merangsang sintesis surfaktan.[9,18]
Jenis Kelamin Laki-laki
Bayi laki-laki lebih besar berisiko terkena HMD dibanding bayi perempuan karena hormon androgen pada bayi laki-laki yang mengatur transduksi sinyal epidermal growth factor dan mengubah growth factor-beta membuat penundaan pada pematangan paru janin, sekresi faktor fibroblast-pneumocyte, dan perkembangan sel alveolar tipe II sehingga mengurangi sekresi surfaktan.
Bayi laki-laki juga juga kurang sensitif terhadap terapi surfaktan dibanding bayi perempuan sehingga tingkat mortalitas bayi laki-laki dengan HMD lebih tinggi dibanding bayi perempuan.[1,9,19,20]
Faktor Risiko Lainnya
Faktor risiko lain dari HMD adalah:
- Status sosioekonomi ibu yang kurang
- Oligohidramnion atau polihidramnion[1,6,9]