Epidemiologi Hyaline Membrane Disease
Data epidemiologi menunjukkan bahwa 50% bayi yang lahir pada usia gestasi 26-18 minggu mengalami hyaline membrane disease (HMD) dan respiratory distress syndrome. HMD merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada bayi prematur.[1,5,12,21-26]
Global
HMD dan neonatal respiratory distress syndrome (NRDS) merupakan masalah kesehatan yang paling umum ditemui pada bayi prematur dan biasanya memburuk dalam 48-72 jam pertama kehidupan. HMD merupakan penyebab utama mortalitas dan morbiditas pada neonatus prematur.[1]
Dalam sebuah studi yang melibatkan total 511.158 neonatus dari 21 negara di seluruh dunia, prevalensi NRDS dilaporkan ada pada rentang 0,21-84,8%. Prevalensi tertinggi ada di Saudi Arabia (78,5%) dan Irak (84,8%).[21]
Di Amerika Serikat, NRDS diperkirakan terjadi pada 20.000-30.000 bayi baru lahir setiap tahun dan merupakan komplikasi pada sekitar 1% kehamilan. Sekitar 50% neonatus yang lahir pada usia kehamilan 26-28 minggu mengalami NRDS. Sekitar 30% neonatus prematur yang lahir pada usia kehamilan 30-31 minggu mengalami NRDS.[12]
Indonesia
Belum ada data epidemiologi nasional HMD di Indonesia.
Mortalitas
Dalam sebuah studi di sebuah rumah sakit di Ethiopia sejak 1 Januari 2014–Desember 2017, dilaporkan terdapat 535 bayi prematur, dimana 40% mengalami HMD. Dari keseluruhan bayi yang mengalami HMD, 49,5% bayi dilaporkan meninggal.
HMD dilaporkan menyebabkan kematian pada 46,9% bayi prematur di Nigeria dan 12,8% di Polandia.[1]