Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Infeksi Saluran Kemih karyanti 2023-09-13T09:45:14+07:00 2023-09-13T09:45:14+07:00
Infeksi Saluran Kemih
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Pasien Dewasa – Panduan e-Prescription

Pendahuluan Infeksi Saluran Kemih

Oleh :
Audric Albertus
Share To Social Media:

Infeksi saluran kemih (ISK) atau urinary tract infection adalah infeksi dan inflamasi yang terjadi baik pada saluran kemih bagian atas yaitu ginjal hingga ureter, maupun bagian bawah yaitu kandung kemih hingga uretra.  Contoh ISK adalah sistitis simpleks dan pyelonephritis.

Infeksi saluran kemih dilaporkan lebih sering pada wanita dibandingkan dengan pria, diduga karena anatomi uretra yang lebih pendek pada wanita dan adanya substansi antibakteri pada cairan prostat pria.[1,2]

Faktor risiko terjadinya ISK mencakup usia pasien, aktivitas seksual, riwayat keluarga, komorbiditas medis, dan riwayat ISK individu. ISK rekuren didefinisikan sebagai 3 atau lebih ISK selama periode 12 bulan. ISK berkontribusi besar terhadap tingkat morbiditas ISK. Studi menunjukkan bahwa lebih dari 30% wanita akan menderita infeksi berikutnya dalam 12 bulan setelah resolusi gejala awal meskipun telah mendapat terapi antibiotik adekuat.[3]

infeksi saluran kemih-min

Pendekatan Diagnosis dan Terapi

Diagnosis ISK umumnya didasarkan oleh tanda dan gejala klinis yang disertai dengan hasil positif pada urinalisis atau kultur urin. Pasien ISK umumnya memiliki gejala tipikal, yaitu disuria atau nyeri saat berkemih, frekuensi  atau berkemih yang sering, hesitancy atau sulit memulai kencing, dan hematuria atau ditemukannya darah pada urin. Pasien juga bisa mengalami demam, dan mual atau muntah. Pasien dengan nyeri tekan pada sudut kostovertebra disertai demam kemungkinan mengalami pyelonephritis.[4]

Terapi antibiotik merupakan penanganan utama dari ISK. Untuk infeksi akut tanpa komplikasi, pilihan terapi mencakup nitrofurantoin, kotrimoksazol, dan fosfomycin trometamol. Kotrimoksazol hanya digunakan jika tingkat resistensi lokal di bawah 20%. Pilihan terapi antibiotik lain adalah golongan fluorokuinolon dan beta laktam.[4,5]

Pada kasus ISK yang disebabkan oleh Enterobacteriaceae yang resisten terhadap karbapenem, pilihan terapi mencakup ceftazidime-avibactam, colistin, polymyxin B, fosfomycin, aminoglikosida, dan tigecycline. Pada kasus ISK akibat Pseudomonas spp multidrug resistant (MDR), pilihan terapi mencakup fluorokuinolon, ceftazidime, cefepime, piperacillin-tazobactam, karbapenem, aminoglikosida, colistin, ceftazidime-avibactam, dan ceftolozane-tazobactam.[22]

Langkah Profilaksis

Profilaksis rekurensi dapat dilakukan dengan modifikasi perilaku dan konseling, profilaksis antibiotik dosis rendah terus menerus, maupun profilaksis antibiotik pascakoitus. Minta pasien menghindari penggunaan produk spermisida dan intrauterine device (IUD. Anjurkan untuk langsung berkemih setelah koitus. Edukasi agar pasien menjaga hidrasi dan tidak menahan buang air kecil.

Antibiotik profilaksis dapat diberikan dengan nitrofurantoin 50−100 mg/hari atau setelah koitus. Pilihan lain adalah fosfomycin trometamol 3 g setiap 10 hari.[23]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Athieqah Asy Syahidah

Referensi

1. Flores-Mireles AL, Walker JN, Caparon M, Hultgren SJ. Urinary tract infections: Epidemiology, mechanisms of infection and treatment options. Nature Reviews Microbiology. 2015;13(5):269-284
2. Bono MJ, Reygaert WC. Urinary Tract Infection. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470195/
3. Klein RD, Hultgren SJ. Urinary tract infections: microbial pathogenesis, host-pathogen interactions and new treatment strategies. Nat Rev Microbiol. 2020;18(4):211-226. doi:10.1038/s41579-020-0324-0
4. Chu CM, Lowder JL. Diagnosis and treatment of urinary tract infections across age groups. Am J Obstet Gynecol. 2018 Jul;219(1):40-51. doi: 10.1016/j.ajog.2017.12.231. Epub 2018 Jan 2. PMID: 29305250.
5. Bonkat G, Bartoletti R, Bruyere F, et al. EAU Guidelines on Urological Infections. 2020. https://uroweb.org/guideline/urological-infections/
22. Bader MS, Loeb M, Brooks AA. An update on the management of urinary tract infections in the era of antimicrobial resistance. Postgrad Med. 2017 Mar;129(2):242-258. doi: 10.1080/00325481.2017.1246055. Epub 2016 Oct 21. PMID: 27712137.
23. Ortega Martell JA, Naber KG, Milhem Haddad J, Tirán Saucedo J, Domínguez Burgos JA. Prevention of recurrent urinary tract infections: bridging the gap between clinical practice and guidelines in Latin America [published correction appears in Ther Adv Urol. 2019 Jul 05;11:1756287219863170]. Ther Adv Urol. 2019;11:1756287218824089. Published 2019 May 2. doi:10.1177/1756287218824089

Patofisiologi Infeksi Saluran Kemih

Artikel Terkait

  • Antibiotik Profilaksis untuk Infeksi Saluran Kemih Berulang pada Anak
    Antibiotik Profilaksis untuk Infeksi Saluran Kemih Berulang pada Anak
  • Urinalisis vs Kultur Urine untuk Mendiagnosis Infeksi Saluran Kemih Anak
    Urinalisis vs Kultur Urine untuk Mendiagnosis Infeksi Saluran Kemih Anak
  • Pengambilan Sampel Urine untuk Diagnosis Infeksi Saluran Kemih pada Anak
    Pengambilan Sampel Urine untuk Diagnosis Infeksi Saluran Kemih pada Anak
  • Hindari Pemberian Antibiotik Berikut pada Pasien Hamil
    Hindari Pemberian Antibiotik Berikut pada Pasien Hamil
  • Pedoman Tata Laksana Infeksi Saluran Kemih 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Tata Laksana Infeksi Saluran Kemih 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 28 Februari 2025, 10:00
Pemberian Cranberry untuk ISK
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dok, mau menanyakan bagaimana efikasi penggunaan cranberry untuk isk, apakah bisa direkomendasikan ke pasien sebagai terapi? terima kasih dok 
dr.Silvia Indriani
Dibalas 13 November 2024, 15:37
Durasi pemakaian kateter urin pada retensi urin ec ISK
Oleh: dr.Silvia Indriani
2 Balasan
Halo dok, untuk pemakaian kateter urin pada pasien ISK yang mengalami retensi urin sebaiknya dilakukan berapa lama? Apakah ada minimal waktu yang diperlukan...
Anonymous
Dibalas 28 September 2024, 16:48
Nyeri pinggang dengan hasil urinalisa bilirubin positif 1 dan leukosituria
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya saya mendapatkan pasien dengan keluhan nyeri pinggang dan kurang tenaga di puskesmas. Dari hasil UL didapatkan Bilirubin positif 1...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.