Pendahuluan Norovirus
Norovirus atau yang sebelumnya dikenal dengan virus Norwalk adalah virus RNA dari family Caliciviridae yang menyebabkan gastroenteritis dengan gejala diare, mual, dan muntah. Virus ini merupakan patogen enterik pada manusia yang dapat menyebabkan morbiditas pada setting pelayanan kesehatan maupun komunitas.[1]
Norovirus adalah virus yang sangat menular yang menyebabkan diare dan muntah yang dapat menyebabkan dehidrasi ringan-berat hingga syok hipovolemik. Transmisi norovirus adalah kontak langsung dengan pasien terinfeksi, mengkonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi, dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi kemudian menyentuh mulut tanpa mencuci tangan.[1]
Norovirus secara global menyebabkan infeksi sepanjang tahun tetapi meningkat pada musim dingin di wilayah bumi bagian utara (northern hemisphere). Faktor risiko yang meningkatkan transmisi virus adalah inokulum dalam jumlah kecil yang dapat menyebabkan infeksi (<100 partikel virus), prolonged viral shedding, dan kemampuan untuk survive pada lingkungan.[1-3]
Gejala norovirus berupa diare, mual, muntah, demam ringan, dan nyeri perut. Jika ditelaah, gejalanya menyerupai gastroenteritis. Penegakkan diagnosis dilakukan dengan anamnesis dan pemeriksaan klinis. Pemeriksaan penunjang diperlukan untuk menemukan kelainan pada elektrolit, kimia darah, serta untuk keperluan mengidentifikasi wabah.[1,2,4]
Tata laksana umumnya suportif, yaitu dengan pemberian cairan (cairan rehidrasi oral hingga resusitasi cairan) yang adekuat dan konsumsi obat-obatan simptomatik seperti antiemetik (contoh: ondansetron) dan antimotilitas.[3]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini