Panduan E-Prescription Norovirus
Panduan e-prescription pada gastroenteritis akibat norovirus ini dapat digunakan Dokter Umum pada saat akan memberikan terapi medikamentosa secara online.
Tanda dan Gejala
Pada anamnesis, pasien dengan Norovirus biasanya mengeluhkan diare cair dan mual muntah. Selain itu, dapat ditemukan gejala lain, yaitu demam, kram perut, nyeri kepala, nyeri otot, dan malaise.[3]
Tanda dari Norovirus bisa ditemukan adanya demam ringan, takikardia, dan hipotensi akibat kekurangan cairan.[3]
Peringatan
Perhatian khusus atau rujukan perlu dilakukan apabila:
- Mual muntah lebih dari 2 hari
- Tidak bisa makan dan minum
- Muntah darah
- Tanda dehidrasi
- Perdarahan dari saluran cerna
- Demam lebih dari 40 derajat Celcius[10]
Medikamentosa
Penatalaksanaan Norovirus bersifat suportif. Antibiotik biasanya tidak diresepkan rutin, kecuali ada indikasi.[5,11,12]
Dewasa
Oralit: 300 – 400 mL, peroral, setiap kali diare cair
Ondansetron: 4 – 8 mg, peroral, 1x/hari, dengan dosis maksimal 8 mg/hari
Loperamide: 4 – 6 mg/hari, peroral
Anak
Oralit: Oralit diberikan sesuai derajat dehidrasi
- Tanpa dehidrasi:
Anak <1 tahun: 50 – 100 mL, peroral, setiap kali diare cair
Anak 1 – 5 tahun: 100 – 200 mL, peroral, setiap kali diare cair
Anak >5 tahun: semaunya, peroral
- Dehidrasi ringan – sedang: 75 mL/kgBB oralit, peroral, dalam 3 jam ditambah 5 – 10 mL/kgBB setiap kali diare cair.
Seng: Suplementasi seng diberikan sesuai usia
- Anak usia <6 bulan: 10 mg, peroral, 1x/hari, selama 10 hari
- Anak usia >6 bulan: 20 mg, peroral, 1x/hari, selama 10 hari
Probiotik: yang mengandung lactobacilli (contoh: Lactobacillus casei GG dan Lactobacillus reuteri ATCC 55730) dan Saccharomyces boulardii.
Pemberian pada Ibu Hamil
Ibu hamil yang mengalami diare perlu diberi hidrasi yang cukup dan pemberian asupan makanan yang adekuat. Beberapa obat diare untuk ibu hamil belum tentu aman.[13]