Epidemiologi Norovirus
Epidemiologi gastroenteritis akibat norovirus pada negara berkembang tidak diketahui. Infeksi norovirus lebih banyak dilaporkan di wilayah bumi bagian utara (northern hemisphere), di mana insidens 19–21 juta kasus per tahun di Amerika Serikat.[3,4]
Global
Norovirus merupakan salah satu penyebab gastroenteritis epidemik pada populasi dewasa dan anak di daerah yang tersebar di seluruh dunia. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memperkirakan bahwa norovirus menyebabkan 60% kasus gastroenteritis akut atau sekitar 19‒21 juta kasus di Amerika Serikat setiap tahun.[2-4]
Norovirus juga diperkirakan bertanggung jawab pada 1,7–1,9 juta kunjung rawat jalan, 400.000 kunjungan UGD (terutama kasus anak), dan 56.000‒71.000 kasus rawat inap setiap tahun, tetapi angka ini diperkirakan jauh lebih besar karena terbatasnya jumlah pasien yang berobat untuk keluhan gastroenteritis viral.
Norovirus dilaporkan menyumbang angka kematian sebesar 570–800 kasus, dengan kebanyakan pasien anak kecil atau lansia.[2,4]
Indonesia
Belum ada data mengenai epidemiologi norovirus di Indonesia.
Mortalitas
Gastroenteritis Norovirus biasanya berlangsung 24‒72 jam, dan membaik tanpa sekuele. Kematian sangat jarang terjadi, kecuali pada individu yang rentan terhadap kekurangan cairan berat atau syok hipovolemik. Setiap orang dari segala usia rentan terinfeksi virus ini, tetapi mayoritas morbiditas dan mortalitas terjadi pada usia terlalu muda atau terlalu tua.[2,4]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini