Pendahuluan Agorafobia
Agorafobia ditandai dengan ketakutan atau rasa cemas berlebih saat berada, atau memikirkan keadaan di tempat umum atau keramaian. Rasa takut dan cemas menyebabkan pasien agorafobia menghindari berbagai situasi, seperti ruang terbuka atau tertutup, keramaian, dan transportasi umum.[1–3]
Pasien berpikir akan terjebak dalam situasi tersebut dan tidak bisa keluar atau mendapatkan bantuan. Agorafobia dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk berfungsi dalam pekerjaan dan situasi sosial di luar rumah. Pada kasus yang berat, pasien bahkan tidak berani meninggalkan rumah.[1,3]
Etiologi agorafobia dapat dipengaruhi oleh pengalaman masa kanak-kanak yang traumatis, misalnya kehilangan orang tua di usia muda, childhood fears, mimpi buruk, atau karena orang tua yang overprotective, sehingga anak tidak memiliki kesempatan untuk mengatasi situasi-situasi yang menakutkan.[3]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)