Edukasi dan Promosi Kesehatan Chronic Fatigue Syndrome
Edukasi dan promosi kesehatan untuk chronic fatigue syndrome (CFS) atau ensefalomielitis myalgik terutama ditujukan untuk menghilangkan stigma diri pada pasien dan keluarga, serta untuk mengelola ekspektasi pasien terkait efikasi dari terapi. Umumnya pasien telah memeriksakan diri ke berbagai dokter dan telah mendapatkan berbagai label gangguan mental. Hal ini seringkali menjadi stressor yang memperparah atau memicu gejala CFS.[1]
Edukasi
Edukasi diberikan kepada pasien, keluarga, dan orang dekat lainnya seperti guru atau atasan di kantor. Dengan membuat pasien dan orang terdekat memahami mengenai CFS, diharapkan akan membantu pasien untuk mengatasi keluhan dan mendapatkan dukungan. Dukungan medis dan orang terdekat merupakan komponen penting untuk mengoptimalkan fungsi pasien.[1,3]
Pasien juga perlu mendapatkan edukasi bahwa keluhannya akan berlangsung dalam jangka panjang dan sulit dihilangkan secara sempurna karena cenderung fluktuatif. Keluhan pasti akan mempengaruhi kehidupan sehari-hari pasien, namun pengelolaan medis dapat diupayakan untuk mengoptimalkan kondisi pasien.[1,9]
Validasi Penyakit
Edukasi dilakukan mengenai gangguan yang dialami dan validasi bahwa keluhan pasien adalah nyata. Sampaikan bahwa hingga kini belum ada uji diagnostik yang dapat secara pasti mendiagnosis CFS. Jelaskan bahwa pasien tidak perlu merasa bersalah. Sampaikan pada keluarga bahwa penyakit yang dialami pasien ini tidak dibuat-buat.[14,22]
Modifikasi Lingkungan Kerja
Apabila dirasa perlu, modifikasi lingkungan kerja perlu didiskusikan. Sampaikan kondisi pasien dan apa langkah yang dapat diambil agar pasien tetap produktif tanpa perlu merasa ketidaknyamanan akibat penyakitnya. Sebagai contoh, pasien dapat diberi pilihan waktu bekerja yang lebih fleksibel, diberi kesempatan untuk beristirahat saat bekerja, atau ditawarkan agar dapat bekerja dari rumah.[14,22]
Promosi Kesehatan
Tidak ada tindakan pencegahan yang efektif untuk CFS. Promosi kesehatan dilakukan untuk membantu pasien untuk berfungsi seoptimal mungkin dengan kondisinya. Teknik-teknik terapi seperti pacing, relaksasi, dan sleep hygiene harus dibiasakan untuk membantu memperbaiki fungsi dan kualitas hidup pasien.[1]
Untuk mencegah perburukan gejala, pasien CFS sebaiknya disarankan untuk tidak menggunakan energi melebihi kapasitas fisik yang dimiliki. Pasien sebaiknya beristirahat dan memulihkan diri secara teratur, mengonsumsi diet seimbang, dan menjaga kecukupan cairan.[9]