Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Intoksikasi Zat Psikoaktif annisa-meidina 2023-07-11T10:21:11+07:00 2023-07-11T10:21:11+07:00
Intoksikasi Zat Psikoaktif
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Intoksikasi Zat Psikoaktif

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Intoksikasi zat psikoaktif merupakan suatu kondisi transien yang terjadi setelah konsumsi zat psikoaktif seperti alkohol, opioid, inhalan, stimulan, dan halusinogen. Intoksikasi zat psikoaktif menyebabkan timbulnya gangguan pada tingkat kesadaran, kognisi, persepsi, perilaku atau afek, serta fungsi dan respon psikofisiologis lainnya.

Intoksikasi biasanya merupakan kejadian akut yang efek dan intensitasnya akan menurun seiring waktu, dan akhirnya akan menghilang sama sekali bila penggunaan zat tidak dilanjutkan. Zat yang sering menimbulkan intoksikasi antara lain alkohol, ganja, opiat, dan benzodiazepine. Namun, zat psikoaktif lain seperti inhalan, stimulan, halusinogen, dan new psychoactive substances (NPS, misalnya katinon, kanabinoid sintetis) juga bisa menimbulkan intoksikasi.[1,2]

Woman,Taking,Medicine,Overdose,And,Lying,On,The,Wooden,Floor

Intoksikasi zat psikoaktif bisa menimbulkan gejala seperti mengamuk, bicara melantur, halusinasi, dan perubahan kesadaran. Pasien juga bisa mengalami gejala psikotik seperti halusinasi dan delusi. Pada pemeriksaan fisik bisa ditemukan nistagmus, bibir kering, takikardia, pupil miosis, dan hipotermia. Pemeriksaan laboratorium urin bisa membantu mengidentifikasi zat yang menyebabkan intoksikasi.[1]

Manajemen intoksikasi zat psikoaktif secara umum sama seperti penanganan kasus kegawatan lain, yaitu dimulai dengan stabilisasi hemodinamik pasien. Pemberian obat disesuaikan dengan zat yang menimbulkan intoksikasi atau sesuai dengan gejala yang ditunjukkan. Contohnya adalah pemberian naloxone pada pasien dengan intoksikasi opioid. Selebihnya cukup diberikan terapi suportif karena umumnya gejala akan mereda seiring waktu.[1,2]

Referensi

1. Sarkar S, Bhatia G, Dhawan A. Clinical practice guidelines for assessment and management of patients with substance intoxication presenting to the emergency department. Indian J Psychiatry 2023;65:196.
2. Piccioni A, Cicchinelli S, Saviano L, Gilardi E, Zanza C, Brigida M, et al. Risk Management in First Aid for Acute Drug Intoxication. IJERPH 2020;17:8021.

Patofisiologi Intoksikasi Zat Ps...

Artikel Terkait

  • Penilaian Risiko Intoksikasi Paracetamol
    Penilaian Risiko Intoksikasi Paracetamol
  • Bilas Lambung untuk Kasus Keracunan
    Bilas Lambung untuk Kasus Keracunan
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 22 November 2024, 20:28
Tatalaksana Kelebihan Dosis Paracetamol pada Anak
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Pasien bayi umur 7 bulanSedang menderita infeksi,Orang tua lupa memberikan dosis Paracetamol drop setara dengan antibiotik Amoxilin yaitu 2,5mlDimana bayi 7...
Anonymous
Dibalas 13 Mei 2024, 09:01
Peningkatan enzim liver tanpa gejala klinis
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Ijin diskusi, pasien anak 1 tahun 3 bulan dengan penigkatan SGOT (1100) SGPT (900) tanpa adanya gejala klinis yang muncul seperti jaundice, ikterik, tidak...
Anonymous
Dibalas 10 Februari 2024, 00:26
Lethal dose untuk obat alprazolam atau lorazepam
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, ijin bertanya.....Berapakah lethal dose utk obat sprt alprazolam atau lorazepam ya? Secara principal, apakah dosisnya berbeda antara org yg...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.