Etiologi Intoksikasi Zat Psikoaktif
Etiologi intoksikasi zat psikoaktif adalah konsumsi zat psikoaktif melebihi batas yang bisa ditoleransi oleh tubuh. Zat psikoaktif dapat dibagi menjadi depresan sistem saraf, stimulan, halusinogen, anestetik disosiatif, analgesik narkotik, inhalan, dan kanabis.[1,5]
Etiologi Intoksikasi Zat Psikoaktif
Tidak ada etiologi spesifik untuk intoksikasi zat psikoaktif. Etiologi fenomena ini sama dengan etiologi penggunaan zat. Intoksikasi terjadi karena konsumsi zat yang berlebihan atau penggunaan zat multipel. Penyebab fenomena ini bersifat multifaktorial dan mencakup faktor psikologis, biologis, sosio-kultural, dan lingkungan.
Beberapa contoh dari zat psikoaktif adalah:
- Depresan sistem saraf pusat: alkohol, barbiturat, dan zat antiansietas seperti diazepam
- Stimulan sistem saraf pusat: kokain, amfetamin, dan metamfetamin
- Halusinogen: ekstasi dan lysergic acid diethylamide (LSD)
- Anestetik disosiatif: dextromethorphan dan N-[1-(2-benzo(b)thiophenyl) cyclohexyl]piperidine
- Analgesik narkotik: heroin, morfin, methadone
- Inhalan: gas, hairspray, lem, bensin
- Kanabis[1,5]
Faktor Risiko
Faktor yang meningkatkan risiko intoksikasi zat psikoaktif bisa dibagi menjadi dua, yaitu:
- Faktor personal situasional: adanya trauma emosional, riwayat kesehatan fisik yang buruk, masalah kesehatan mental, stressor ekstrinsik, dan riwayat intoksikasi sebelumnya
- Faktor organisasional: kurangnya fasilitas penanganan penyalahgunaan zat, tidak ada penanganan yang memadai, upaya pencegahan penyalahgunaan zat yang kurang[6]