Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Intoksikasi Zat Psikoaktif annisa-meidina 2023-07-11T09:03:02+07:00 2023-07-11T09:03:02+07:00
Intoksikasi Zat Psikoaktif
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Intoksikasi Zat Psikoaktif

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Patofisiologi dari intoksikasi zat psikoaktif melibatkan kegagalan pasien untuk menghentikan penggunaan zat (binge) meskipun telah merasakan dampak buruk akibat penggunaan zat. Proses ini melibatkan sistem reward, yaitu signaling dopamine dari ventral tegmental area yang berproyeksi ke nukleus accumbens.

Sinyal tersebut menimbulkan asosiasi antara konsumsi zat dengan reward dan menguatkannya sehingga terjadi perilaku berulang dalam menggunakan zat. Konsumsi berulang akan menyebabkan pelepasan dopamine yang lebih banyak dan meningkatkan perilaku untuk mencari dan mengonsumsi zat.[3,4]

Konsumsi berulang dan tidak terkendali ini yang bisa menimbulkan intoksikasi. Tanda dan gejala yang timbul akan sesuai dengan efek fisiologis zat yang disalahgunakan. Sebagai contoh, intoksikasi alkohol akan menyebabkan gait yang tidak stabil, slurred speech, nistagmus, dan penurunan tingkat kesadaran.[1,2]

Referensi

1. Sarkar S, Bhatia G, Dhawan A. Clinical practice guidelines for assessment and management of patients with substance intoxication presenting to the emergency department. Indian J Psychiatry 2023;65:196.
2. Piccioni A, Cicchinelli S, Saviano L, Gilardi E, Zanza C, Brigida M, et al. Risk Management in First Aid for Acute Drug Intoxication. IJERPH 2020;17:8021.
3. Compton WM, Wargo EM, Volkow ND. Neuropsychiatric Model of Addiction Simplified. Psychiatric Clinics of North America 2022;45:321–34.
4. Volkow ND, Blanco C. Substance use disorders: a comprehensive update of classification, epidemiology, neurobiology, clinical aspects, treatment and prevention. World Psychiatry 2023;22:203–29.

(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)

Masuk atau Daftar

Masuk dengan Nomor Ponsel

atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Pendahuluan Intoksikasi Zat Psik...
Etiologi Intoksikasi Zat Psikoaktif

Artikel Terkait

  • Penilaian Risiko Intoksikasi Paracetamol
    Penilaian Risiko Intoksikasi Paracetamol
  • Bilas Lambung untuk Kasus Keracunan
    Bilas Lambung untuk Kasus Keracunan
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 22 November 2024, 20:28
Tatalaksana Kelebihan Dosis Paracetamol pada Anak
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Pasien bayi umur 7 bulanSedang menderita infeksi,Orang tua lupa memberikan dosis Paracetamol drop setara dengan antibiotik Amoxilin yaitu 2,5mlDimana bayi 7...
Anonymous
Dibalas 13 Mei 2024, 09:01
Peningkatan enzim liver tanpa gejala klinis
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Ijin diskusi, pasien anak 1 tahun 3 bulan dengan penigkatan SGOT (1100) SGPT (900) tanpa adanya gejala klinis yang muncul seperti jaundice, ikterik, tidak...
Anonymous
Dibalas 10 Februari 2024, 00:26
Lethal dose untuk obat alprazolam atau lorazepam
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, ijin bertanya.....Berapakah lethal dose utk obat sprt alprazolam atau lorazepam ya? Secara principal, apakah dosisnya berbeda antara org yg...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.